Batam (ANTARA) - Balai Pengawasan Obat dan Makanan (Balai POM) Kepulauan Riau (Kepri) melaksanakan pengawasan makanan dengan mengecek keamanan pangan takjil di satu sentra penjualan jajanan Ramadhan di Kota Batam pada Rabu.
“Pengawasan pangan takjil yang dilaksanakan hari ini, kami secara berkala melakukan pengawasan takjil di awal, pertengahan, dan di akhir Ramadhan, dilakukan pengawasan takjil di tempat-tempat sentra penjual takjil,” kata Kepala Balai POM Batam Musthofa Anwari.
Adapun pengawasan pangan takjil dilaksanakan di kawasan MTC Nongsa. BPOM menurunkan petugas dan Mobil Laboratorium Keliling untuk melakukan pengecekan, dibantu petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam.
Baca juga: Penyaluran MBG di Batam saat puasa tidak gunakan tempat bekal
Dia menyebut ada 25 sampel pangan takjil yang dites kadar kimianya menggunakan test kit, untuk mengetahui bahan pangan tersebut mengandung bahan kimia berbahaya seperti borax, formalin, rhodamin-B, dan metyellow.
Sampel diambil dari sejumlah pedagang takjil, seperti jagung creamy, bolu lapis, mie gomak, jeli pink, pastel, laksa, udang sambal, dan pempek.
“Ada 25 sampel secara acak di sentra penjualan pangan takjil di Kota Batam yang kami tes,” katanya.
Pengujian memakan waktu kurang lebih 12 sampai 20 menit. Hasil pengujian tidak ditemukan bahan pangan berbahaya yang digunakan oleh pada pedagang.
Baca juga: Pemkab Natuna kembali pekerjakan non-ASN yang sempat dirumahkan
“Dari hasil pengujiannya, yang kami uji terkait bahan berbahaya ada pada pangan baik itu borax, formalin, metyello, rhodamin B, kami bersyukur seperti kayak tahun sebelumnya bahwa tingkat pengetahuan dari para penjual sudah tahu terkait bahan berbahaya,” katanya.
Menurut dia, pedagang sudah mengetahui jenis-jeni bahan berbahaya pada pangan, sehingga tidak terdapat produk pangan yang menggunakan bahan berbahaya yang dimaksud.
“Ini ditunjukkan dengan tidak adanya bahan berbahaya pada produk pangan takjil yang kami uji sampling pada hari ini,” katanya.
Musthofa menambahkan pihaknya secara berkala melakukan pengawasan pangan takjil ini hingga akhir Ramadhan, termasuk produk pangan kemasan menjelang Idul Fitri.
Pengawasan serupa juga dilakukan secara paralel di wilayah Kepri, seperti di Kabupaten Karimun.
Baca juga:
Pemprov Kepri pastikan nelayan Karimun yang ditahan di Malaysia dalam kondisi sehat
Disperpusip Natuna sediakan tempat belajar membaca Al Quran
Komentar