Tanjungpinang (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memberikan pelatihan pemasaran digital dan peningkatan inovasi serta higienitas sajian kuliner kepada 80 pelaku ekonomi kreatif (Ekraf).
"Pelatihan ini diikuti 80 peserta, terdiri dari 40 peserta pelatihan kuliner dan 40 peserta pelatihan pemasaran digital," kata Kepala Disbudpar Tanjungpinang Muhammad Nazri, Rabu.
Ia menyebut pelatihan kuliner dilaksanakan selama empat hari, mulai 19 hingga 22 Juni 2024. Sedangkan pelatihan pemasaran digital berlangsung selama tiga hari, dari 19 hingga 21 Juni 2024.
Nazri meminta para peserta dapat mengikuti pelatihan ini dengan serius hingga selesai. Pihaknya juga akan mengevaluasi output dan outcome dari hasil pelatihan tersebut.
"Gali ilmu dari narasumber profesional yang telah kami hadirkan dan diskusikan dengan baik bagaimana mengelola branding usahanya," ujar Nazri.
Nazri menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi digital dalam membuka peluang baru yang luas dan dinamis. Dengan memanfaatkan teknologi digital, kita bisa menjangkau pasar yang lebih luas, cepat, dan efektif.
Ia berharap melalui pelatihan ini, para peserta dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan tentang berbagai aspek pemasaran digital, mulai dari videografi, content marketing, hingga analisis data dan iklan digital.
Pihaknya juga mendorong para peserta untuk mengimplementasikan ilmu yang didapat untuk memajukan usaha mereka. Setelah pelatihan selesai, para peserta diharapkan dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat guna memajukan usahanya.
"Melalui pelatihan ini, harapan kami para pelaku usaha di Tanjungpinang dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam pemasaran digital dan inovasi kuliner, sehingga dapat bersaing di pasar yang semakin kompetitif," demikian Nazri.
Baca juga: Pemkot Batam berupaya tingkatkan tata kelola pemerintah melalui SPIP
"Pelatihan ini diikuti 80 peserta, terdiri dari 40 peserta pelatihan kuliner dan 40 peserta pelatihan pemasaran digital," kata Kepala Disbudpar Tanjungpinang Muhammad Nazri, Rabu.
Ia menyebut pelatihan kuliner dilaksanakan selama empat hari, mulai 19 hingga 22 Juni 2024. Sedangkan pelatihan pemasaran digital berlangsung selama tiga hari, dari 19 hingga 21 Juni 2024.
Nazri meminta para peserta dapat mengikuti pelatihan ini dengan serius hingga selesai. Pihaknya juga akan mengevaluasi output dan outcome dari hasil pelatihan tersebut.
"Gali ilmu dari narasumber profesional yang telah kami hadirkan dan diskusikan dengan baik bagaimana mengelola branding usahanya," ujar Nazri.
Nazri menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi digital dalam membuka peluang baru yang luas dan dinamis. Dengan memanfaatkan teknologi digital, kita bisa menjangkau pasar yang lebih luas, cepat, dan efektif.
Ia berharap melalui pelatihan ini, para peserta dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan tentang berbagai aspek pemasaran digital, mulai dari videografi, content marketing, hingga analisis data dan iklan digital.
Pihaknya juga mendorong para peserta untuk mengimplementasikan ilmu yang didapat untuk memajukan usaha mereka. Setelah pelatihan selesai, para peserta diharapkan dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat guna memajukan usahanya.
"Melalui pelatihan ini, harapan kami para pelaku usaha di Tanjungpinang dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam pemasaran digital dan inovasi kuliner, sehingga dapat bersaing di pasar yang semakin kompetitif," demikian Nazri.
Baca juga: Pemkot Batam berupaya tingkatkan tata kelola pemerintah melalui SPIP