Tanjungpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) memberikan bantuan insentif sebesar Rp5 juta per tahun kepada tiap-tiap pos layanan terpadu (Posyandu) di tujuh kabupaten/kota setempat.
"Total bantuan yang diberikan sebesar Rp7,3 miliar untuk 1.467 Posyandu se-Kepri di tahun 2024," kata Kepala Dinas Kesehatan Kepri Mochammad Bisri di Tanjungpinang, Selasa.
Bisri menyatakan bantuan tersebut sudah dilaksanakan Pemprov Kepri sejak tahun 2023 dan berlanjut hingga 2024.
Bantuan itu bertujuan mendukung kegiatan operasional posyandu sebagai salah satu perpanjangan tangan puskesmas dalam memberikan pelayanan dan pemantauan kesehatan masyarakat yang dilaksanakan secara terpadu.
Baca juga: PKS usung Amsakar-Li Claudia Chandra di Pilkada Batam
Bantuan ini juga bentuk perhatian Pemprov Kepri guna menunjang peran penting posyandu dalam upaya mempercepat program penurunan stunting hingga ke pelosok desa/kelurahan.
"Semoga bantuan ini memicu semangat kader posyandu memberikan edukasi dan layanan kesehatan kepada masyarakat, karena kader posyandu adalah ujung tombak mencegah stunting," ujar Bisri.
Bisri melanjutkan bahwa percepatan penurunan stunting menjadi salah satu program prioritas Pemprov Kepri sesuai amanat Presiden RI Jokowi bahwa kasus stunting ditargetkan turun menjadi sebesar 14 persen di tahun 2024.
Baca juga: Sebanyak 241 alat perekam pajak sudah terpasang guna tingkatkan PAD di Batam
Sementara angka stunting di Kepri, lanjut dia, hingga tahun 2023 sebesar 16,8 persen atau naik dibanding 2022 yang sebesar 15,4. Kendati naik, kondisi stunting di Kepri masih di bawah rata-rata nasional sebesar 21,5 persen.
"Penanganan stunting bertujuan mencetak generasi emas Indonesia tahun 2025," kata dia.
Oleh karena itu, kata dia, percepatan penanganan stunting bukan merupakan hal yang mudah, tapi butuh kerja sama dan kerja keras semua, yaitu antara pemerintah dengan stakeholder terkait dan organisasi-organisasi mitra kerja pemerintah.
“Termasuk kader posyandu yang merupakan ujung tombak dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat hingga ke pelosok desa yang diantaranya melakukan intervensi penurunan stunting,” demikian Bisri.
Baca juga:
Polda Kepri tangkap 25 pelaku tindak pidana narkotika selama Juni-Juli 2024
Gubernur Ansar tekankan pentingnya life jacket bagi transportasi laut
"Total bantuan yang diberikan sebesar Rp7,3 miliar untuk 1.467 Posyandu se-Kepri di tahun 2024," kata Kepala Dinas Kesehatan Kepri Mochammad Bisri di Tanjungpinang, Selasa.
Bisri menyatakan bantuan tersebut sudah dilaksanakan Pemprov Kepri sejak tahun 2023 dan berlanjut hingga 2024.
Bantuan itu bertujuan mendukung kegiatan operasional posyandu sebagai salah satu perpanjangan tangan puskesmas dalam memberikan pelayanan dan pemantauan kesehatan masyarakat yang dilaksanakan secara terpadu.
Baca juga: PKS usung Amsakar-Li Claudia Chandra di Pilkada Batam
Bantuan ini juga bentuk perhatian Pemprov Kepri guna menunjang peran penting posyandu dalam upaya mempercepat program penurunan stunting hingga ke pelosok desa/kelurahan.
"Semoga bantuan ini memicu semangat kader posyandu memberikan edukasi dan layanan kesehatan kepada masyarakat, karena kader posyandu adalah ujung tombak mencegah stunting," ujar Bisri.
Bisri melanjutkan bahwa percepatan penurunan stunting menjadi salah satu program prioritas Pemprov Kepri sesuai amanat Presiden RI Jokowi bahwa kasus stunting ditargetkan turun menjadi sebesar 14 persen di tahun 2024.
Baca juga: Sebanyak 241 alat perekam pajak sudah terpasang guna tingkatkan PAD di Batam
Sementara angka stunting di Kepri, lanjut dia, hingga tahun 2023 sebesar 16,8 persen atau naik dibanding 2022 yang sebesar 15,4. Kendati naik, kondisi stunting di Kepri masih di bawah rata-rata nasional sebesar 21,5 persen.
"Penanganan stunting bertujuan mencetak generasi emas Indonesia tahun 2025," kata dia.
Oleh karena itu, kata dia, percepatan penanganan stunting bukan merupakan hal yang mudah, tapi butuh kerja sama dan kerja keras semua, yaitu antara pemerintah dengan stakeholder terkait dan organisasi-organisasi mitra kerja pemerintah.
“Termasuk kader posyandu yang merupakan ujung tombak dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat hingga ke pelosok desa yang diantaranya melakukan intervensi penurunan stunting,” demikian Bisri.
Baca juga:
Polda Kepri tangkap 25 pelaku tindak pidana narkotika selama Juni-Juli 2024
Gubernur Ansar tekankan pentingnya life jacket bagi transportasi laut