Batam (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menyebutkan Forum Generasi Berencana (GenRe) menjadi salah satu corong dalam mengampanyekan pencegahan Tiga Masalah Pokok Kesehatan Reproduksi Remaja (Triad KRR) seperti menghindari pernikahan dini, menjauhi seks bebas, serta bebas napza dan HIV/AIDS.
Kepala BKKBN Kepri Rohina di Kota Batam, Ahad, mengatakan, melalui peringatan Hari Remaja Internasional 2024 diharapkan dapat membangkitkan remaja untuk proaktif memberikan dampak positif baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan bermasyarakat.
"Mengajak semua teman-temannya tentang bagaimana tujuan pembangunan ini yang harus didasari dengan kemampuan intelektual atau kemampuan berkarya bagi generasi muda," ujar Rohina usai acara peringatan Hari Remaja Internasional Provinsi Kepri 2024.
Menurut dia, dalam era revolusi industri 4.0 saat ini remaja dituntut untuk menjadi pribadi yang lebih mandiri.
“Remaja yang mandiri tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan fisiknya (usia), tetapi remaja juga harus mampu merencanakan dan mempersiapkan masa depannya, mampu mengembangkan potensi dirinya, berperan aktif dalam masyarakat, bertindak dengan penuh tanggung jawab serta mampu melewati lima masa transisi kehidupannya," ujar dia.
Berdasarkan hal tersebut, Rohina menyampaikan remaja harus mendapatkan akses penuh untuk dalam hal pendidikan hingga ke jenjang yang lebih tinggi serta mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan dirinya.
Dalam mendukung hal tersebut, BKKBN mengusung program Pembinaan Ketahanan Remaja yang merupakan program yang dikembangkan dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja agar mampu melangsungkan jenjang pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara terencana, dan menikah dengan penuh perencanaan sesuai fase reproduksi sehat.
"Upaya tersebut dilakukan dengan pemberian akses informasi, pendidikan, konseling, dan pelayanan tentang kehidupan berkeluarga," kata Rohina.
Kepala BKKBN Kepri Rohina di Kota Batam, Ahad, mengatakan, melalui peringatan Hari Remaja Internasional 2024 diharapkan dapat membangkitkan remaja untuk proaktif memberikan dampak positif baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan bermasyarakat.
"Mengajak semua teman-temannya tentang bagaimana tujuan pembangunan ini yang harus didasari dengan kemampuan intelektual atau kemampuan berkarya bagi generasi muda," ujar Rohina usai acara peringatan Hari Remaja Internasional Provinsi Kepri 2024.
Menurut dia, dalam era revolusi industri 4.0 saat ini remaja dituntut untuk menjadi pribadi yang lebih mandiri.
“Remaja yang mandiri tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan fisiknya (usia), tetapi remaja juga harus mampu merencanakan dan mempersiapkan masa depannya, mampu mengembangkan potensi dirinya, berperan aktif dalam masyarakat, bertindak dengan penuh tanggung jawab serta mampu melewati lima masa transisi kehidupannya," ujar dia.
Berdasarkan hal tersebut, Rohina menyampaikan remaja harus mendapatkan akses penuh untuk dalam hal pendidikan hingga ke jenjang yang lebih tinggi serta mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan dirinya.
Dalam mendukung hal tersebut, BKKBN mengusung program Pembinaan Ketahanan Remaja yang merupakan program yang dikembangkan dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja agar mampu melangsungkan jenjang pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara terencana, dan menikah dengan penuh perencanaan sesuai fase reproduksi sehat.
"Upaya tersebut dilakukan dengan pemberian akses informasi, pendidikan, konseling, dan pelayanan tentang kehidupan berkeluarga," kata Rohina.