Tanjungpinang (ANTARA) - Badan Pengurus Wilayah Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (BPW KKSS), Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menyatakan kesiapan berkolaborasi dengan Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (Ika Unhas) setempat guna memperkuat program ketahanan pangan nasional di daerah tersebut.

Ketua BPW KKSS Kepri Ady Indra Pawennari menyebut persoalan pangan di wilayah Kepri memang sudah terjadi sejak ratusan tahun yang lalu, karena minim dukungan pemerintah daerah terhadap pembangunan lahan pertanian, khususnya sawah yang menjadi sumber penghasil bahan pangan.

"Sejak ratusan tahun yang lalu, pangan di Kepri ini bergantung pada daerah dan negara lain. Kalau ini dibiarkan, bukan tidak mungkin suatu hari nanti, Kepri ini akan kesulitan pangan," katanya di Tanjungpinang, Minggu.

Ia mengaku dalam beberapa tahun terakhir rajin melakukan uji coba penanaman padi di lahan pekarangan rumah dan lahan bekas tambang bauksit di Kabupaten Lingga dan Kota Tanjungpinang yang melibatkan masyarakat setempat.

Dia mengklaim uji coba penanaman padi yang pernah lakukan itu berhasil, bahkan padinya pernah dipanen oleh Gubernur Kepri Ansar Ahmad.

"Ini membuktikan persoalan pangan di Kepri bisa diatasi, yang penting ada kemauan dan kolaborasi bersama dengan semua pihak. Termasuk Alumni Unhas yang punya keahlian di bidang pertanian," kata Ady.

Ketua Umum Ika Unhas Andi Amran Sulaiman dalam zoom meeting pada pelantikan pengurus Ika Unhas wilayah Kepri di Gedung BP Batam, Sabtu (10/8) malam, mengemukakan mengenai ancaman krisis pangan dunia, termasuk Indonesia.

Oleh karena itu, ia mendorong Ika Unhas berkolaborasi dengan KKSS Kepri untuk memperkuat program ketahanan pangan di daerah tersebut, salah satunya pengembangan lahan sawah.

"Kita berharap Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045. Oleh karena itu, jajaran pengurus Ika Unhas wilayah Kepri mewariskan legacy untuk negara kita di manapun berkiprah," kata Amran yang juga Menteri Pertanian RI itu.

Baca juga: Bakamla RI imbau nelayan Kepri patuh aturan perairan

Pewarta : Ogen
Editor : Angiela Chantiequ
Copyright © ANTARA 2024