Batam (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Kepulauan Riau melakukan sistem jemput bola untuk imunisasi polio anak di pulau penyangga.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam Melda Sari, di Batam, Rabu mengatakan hal tersebut upaya dalam menggencarkan pelaksanaan program imunisasi polio di pulau-pulau terpencil.
"Kami rutin ke sana, tim langsung jemput bola agar masyarakat hinterland mendapatkan imunisasi polio," ujar Melda.
Selain itu, hal tersebut dilakukan juga untuk memastikan seluruh anak Indonesia mendapatkan perlindungan kesehatan yang maksimal, terutama dari penyakit polio yang berpotensi menyebabkan kelumpuhan.
Baca juga: Polres Bintan periksa pemilik tambang diduga ilegal
"Kita ini bersama dengan imunisasi anak jadi berbarengan, sejauh ini tidak ada kendala masyarakat di pulau itu sangat koperatif. Malah yang sulit itu di mainland," kata dia.
Capaian imunisasi polio hingga 13 Agustus 2024 sudah mencapai 72,5 persen atau 134 ribu anak.
Sementara imunisasi polio tahap dua baru 4,3 persen atau 7.958 anak.
"Perpanjangan imunisasi ini karena di Batam masih banyak yang belum menerima imunisasi," ujar Melda.
Baca juga: Kesbangpol Batam edukasi politik pada pemilih pemula Pilkada 2024
Kata Melda, sasaran imunisasi polio di Kota Batam sebanyak 184.804 anak berusia 0 - 7 tahun 11 bulan 29 hari.
Ia menyampaikan pelaksanaan PIN polio dilakukan serentak di seluruh puskesmas, posyandu dan sekolah-sekolah dasar yang ada di Kota Batam.
Dengan begitu Melda mengimbau para orang tua yang memiliki anak berusia 0-7 tahun untuk mendatangi pos polio di wilayah masing-masing.
Baca juga:
Jefridin tekankan ASN harus netral jelang Pilkada 2024
DPRD dan Pemprov Kepri sahkan Perda Penanggulangan Bencana Daerah
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam Melda Sari, di Batam, Rabu mengatakan hal tersebut upaya dalam menggencarkan pelaksanaan program imunisasi polio di pulau-pulau terpencil.
"Kami rutin ke sana, tim langsung jemput bola agar masyarakat hinterland mendapatkan imunisasi polio," ujar Melda.
Selain itu, hal tersebut dilakukan juga untuk memastikan seluruh anak Indonesia mendapatkan perlindungan kesehatan yang maksimal, terutama dari penyakit polio yang berpotensi menyebabkan kelumpuhan.
Baca juga: Polres Bintan periksa pemilik tambang diduga ilegal
"Kita ini bersama dengan imunisasi anak jadi berbarengan, sejauh ini tidak ada kendala masyarakat di pulau itu sangat koperatif. Malah yang sulit itu di mainland," kata dia.
Capaian imunisasi polio hingga 13 Agustus 2024 sudah mencapai 72,5 persen atau 134 ribu anak.
Sementara imunisasi polio tahap dua baru 4,3 persen atau 7.958 anak.
"Perpanjangan imunisasi ini karena di Batam masih banyak yang belum menerima imunisasi," ujar Melda.
Baca juga: Kesbangpol Batam edukasi politik pada pemilih pemula Pilkada 2024
Kata Melda, sasaran imunisasi polio di Kota Batam sebanyak 184.804 anak berusia 0 - 7 tahun 11 bulan 29 hari.
Ia menyampaikan pelaksanaan PIN polio dilakukan serentak di seluruh puskesmas, posyandu dan sekolah-sekolah dasar yang ada di Kota Batam.
Dengan begitu Melda mengimbau para orang tua yang memiliki anak berusia 0-7 tahun untuk mendatangi pos polio di wilayah masing-masing.
Baca juga:
Jefridin tekankan ASN harus netral jelang Pilkada 2024
DPRD dan Pemprov Kepri sahkan Perda Penanggulangan Bencana Daerah