Batam (ANTARA) - Balai Pengawasan Obat dan Makanan Kepulauan Riau di Batam, turut mendukung program pemberian makan bergizi gratis (MBG), dengan melakukan sinergi bersama pemangku kepentingan terkait.  

“Untuk program makan bergizi, tentunya BPOM bersinergi dengan lintas sektor terkait,” kata Kepala Balai POM Batam Musthofa Anwari kepada ANTARA di Batam, Jumat.

Dia menjelaskan BPOM memiliki program-program yang dapat mendukung Program MBG yang diinisiasi oleh Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Seperti, program Kafekita (komunikasi, informasi, dan edukasi kepada komunitas disabilitas), yakni pemberdayaan dan edukasi kepada anak-anak kelompok disabilitas dan juga pengembangan di bidang ekonomi.  

Program Kafekita ini, kata dia, tidak hanya mengedukasi anak-anak disabilitas tentang keamanan pangan, tetapi juga edukasi tentang pangan bergizi yang digalakkan oleh pemerintah secara nasional tahun ini.  

“Karena keamanan pangan itu untuk semua kelompok masyarakat, begitu pula kelompok disabilitas ini. Melalui Kafekita, kami mendukung edukasi makanan bergizi gratis itu,” katanya.

Selanjutnya, BPOM juga memiliki program gerakan keamanan pangan desa (GKPD) juga ada pendampingan ke pelaku usaha industri rumah tangga pangan untuk memperoleh izin edar PIRT.

“Program nasional BPOM sekarang ada GKPD, di mana dalam kegiatan tersebut BPOM membentuk kader-kader keamanan pangan,” kata Musthofa.

Baca juga: Pemkot Batam siapkan anggaran Rp65 miliar untuk makan bergizi gratis

Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan akan turut berkontribusi dalam menyukseskan program pemberian makan bergizi gratis, melalui upaya pengawalan untuk menjaga keamanan makanan yang didistribusikan.   

Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Pangan Olahan BPOM Ema Setyawati dalam gelar wicara Radio Republik Indonesia (RRI) yang dipantau secara daring di Jakarta Jumat (18/10) mengatakan, pihaknya akan memberikan pengarahan kepada pelaksana program terkait tata laksana menjaga keamanan makanan bergizi dari cemaran.

"Keamanan pangan ini adalah upaya-upaya dan kondisi untuk mencegah cemaran makanan, 'ini cara pencegahan cemaran di unit-unit pengolahan', itu lah yang diberikan tata laksananya oleh Badan POM," kata Ema.

Lebih lanjut, ia menjabarkan BPOM akan memberikan pendidikan dan pelatihan kepada anggota sarjana penggerak pembangunan yang kelak akan menjadi food manager program tersebut mengenai prosedur menjaga kebersihan makanan mulai dari tahap pengolahan hingga distribusi.

Selain membimbing pihak pelaksana program, Ema menjelaskan, BPOM juga akan memberikan pelatihan peningkatan kapasitas kepada pemerintah daerah tingkat kabupaten/kota dalam mengawasi peredaran makanan di daerah.

"BPOM mengawal pemerintah daerah meningkatkan kapasitas mereka, yaitu dalam bentuk pelatihan district food inspector atau inspektur pangan di distrik daerah kabupaten/kota," ujarnya.

Menurut Ema, selain pemenuhan asupan gizi anak-anak, program pemberian makanan bergizi gratis juga perlu memperhatikan aspek kebersihan makanan, guna mencegah munculnya penyakit akibat cemaran.

Ia meyakini bahwa program yang akan dijalankan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ini merupakan solusi tepat untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak guna menciptakan generasi yang sehat dan pintar.

"Ini program besar sangat bagus untuk Indonesia jika program ini kita kawal bersama-sama," kata Ema.

Baca juga: Disdik Karimun mendukung realisasi program Makan Bergizi Gratis


Pewarta : Laily Rahmawaty
Editor : Angiela Chantiequ
Copyright © ANTARA 2024