Flores Timur (ANTARA) - Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) memuntahkan guguran lava pijar dalam erupsi yang terjadi pada Sabtu pagi, sekitar pukul 04.40 WITA.
“Ini dilakukan sehingga akomodasi bantuan bisa dilakukan dengan baik,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam siaran konferensi pers yang diikuti dari Jakarta, Jumat petang.
Ia mengakui bahwa masih cukup banyak korban erupsi yang mengungsi secara mandiri hanya memanfaatkan terpal yang dijadikan sebagai tenda untuk berlindung. Mereka tersebar di beberapa titik yang salah satunya berada di Desa Pululera Kecamatan Wulanggitang Flores Timur, atau bagian utara pos pemantau gunung api Badan Geologi.
“Akan diupayakan karena sedapat mungkin dalam kondisi seperti ini, supaya bergabung ke pengungsian yang sudah disiapkan. Selain memudahkan pendataan juga bisa lebih terjamin,” katanya.
Dia menegaskan bahwa mulai dari kebutuhan pokok berupa makanan, air bersih, hingga keperluan kesehatan sudah disiapkan dengan jumlah yang proporsional di posko pengungsian utama.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gunung Lewotobi Laki-laki, Sabtu pagi, muntahkan guguran lava pijar
Hal tersebut diperoleh berdasarkan pantauan ANTARA di Pos Pengungsian Mandiri Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kab. Flores Timur, NTT, Sabtu, dengan jarak antara lokasi pengamatan dengan puncak gunung sekitar 10 km ke arah Utara.
Guguran lava pijar terlihat mengarah ke berbagai arah.
Di samping itu, guguran lava pijar juga disertai cahaya merah yang menjulang ke atas, dengan disertai beberapa kali suara gemuruh.
Adapun suara gemuruh tersebut telah terdengar sebelumnya, sekitar pukul 02.00 WITA.
Sementara itu, sebelumnya sejumlah korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Flores Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang mengungsi secara mandiri diarahkan untuk beralih ke posko utama yang disiapkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).“Ini dilakukan sehingga akomodasi bantuan bisa dilakukan dengan baik,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam siaran konferensi pers yang diikuti dari Jakarta, Jumat petang.
Ia mengakui bahwa masih cukup banyak korban erupsi yang mengungsi secara mandiri hanya memanfaatkan terpal yang dijadikan sebagai tenda untuk berlindung. Mereka tersebar di beberapa titik yang salah satunya berada di Desa Pululera Kecamatan Wulanggitang Flores Timur, atau bagian utara pos pemantau gunung api Badan Geologi.
“Akan diupayakan karena sedapat mungkin dalam kondisi seperti ini, supaya bergabung ke pengungsian yang sudah disiapkan. Selain memudahkan pendataan juga bisa lebih terjamin,” katanya.
Dia menegaskan bahwa mulai dari kebutuhan pokok berupa makanan, air bersih, hingga keperluan kesehatan sudah disiapkan dengan jumlah yang proporsional di posko pengungsian utama.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gunung Lewotobi Laki-laki, Sabtu pagi, muntahkan guguran lava pijar