Batam (ANTARA) - Pengamat sejarah yang juga dosen pendidikan sejarah Universitas Riau Kepulauan Wahyu Tero Primadona menyebutkan bahwa peringatan Hari Pahlawan di Batam harus melibatkan semua pihak untuk mengenal dan mengenang pahlawan, serta mewujudkan sifat keteladanan dalam masyarakat.

“Peringatan Hari Pahlawan bukan hanya mengikutsertakan pemerintah, tetapi juga lembaga pendidikan, masyarakat, pelaku wisata dan media untuk menghidupkan kembali makna keteladanan para pahlawan di tengah masyarakat,” katanya saat dihubungi di Batam, Ahad.

Wahyu menjelaskan bahwa pemerintah dapat membuat program yang lebih interaktif dengan melibatkan lembaga pendidikan, media, serta asosiasi wisata untuk menayangkan video-video yang menunjukkan kearifan lokal Batam, pahlawan tanah Melayu, serta ikon-ikon sejarah kota.

"Dengan adanya media audiovisual yang menampilkan sejarah lokal serta tokoh-tokoh pahlawan, masyarakat akan lebih mudah mengenal mereka. Ini mengapa peran media sangat penting untuk menyampaikan informasi terkait sejarah lokal," ujarnya.

Menurut Wahyu, Provinsi Kepulauan Riau dan Kota Batam sebenarnya sudah memiliki upaya untuk mengenang para pahlawan, seperti penamaan jalan, jembatan, dan gedung seperti Museum Raja Ali Haji dan Jalan Raja Haji Fisabilillah, namun ia menilai nama-nama tersebut kurang dikenal oleh generasi muda.

"Banyak nama pahlawan yang terkesan hanya seperti daftar nama tanpa makna bagi generasi muda, padahal kawasan Kepulauan Riau memiliki catatan sejarah panjang sebagai wilayah terdepan, dengan jejak hingga era Portugis yang menduduki Malaka pada 1511,” ungkapnya.

Wahyu juga menekankan perlunya memahami simbol keteladanan yang melekat pada sosok pahlawan, dan agar setiap warga negara bisa meneladani pahlawan dengan cara yang relevan bagi perannya masing-masing.

"Bagi pejabat, jadilah pemimpin yang amanah, bagi pelajar belajarlah dengan sungguh-sungguh, dan bagi masyarakat, ciptakan lingkungan yang kondusif dan ikutilah aturan yang ada," ucapnya.

Pengamat sejarah itu juga mengajak masyarakat untuk tetap mengingat akan sejarah, dan juga memperingati Hari Pahlawan sebagai wadah inspirasi untuk menjadi warga negara yang lebih baik, untuk diri sendiri, masyarakat, dan bangsa Indonesia.

Baca juga: Mengenal tiga pahlawan nasional asal Kepri


Pewarta : Amandine Nadja
Editor : Angiela Chantiequ
Copyright © ANTARA 2024