Batam (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam Tri Wahyu Rubianto mengatakan pihaknya tengah mempersiapkan sarana prasarana untuk menerapkan mata pelajaran kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dan Coding pada tahun ajaran baru yang akan datang.
“Rencananya (diterapkan) tahun ajaran barulah. Kami persiapkan dulu semuanya,” kata Tri di Batam, Jumat.
Dia menyebut saat ini Kementerian Pendidikan sudah memulai dengan menyiapkan guru-guru pelajaran berbasis TIK (PembaTIK).
Baca juga: Kejati Kepri optimalisasi PNBP guna pertumbuhan ekonomi berkelanjutan
Guru-guru tersebut, kata dia, disiapkan sebagai pelatih (trainer) yang kemudian melakukan pengimbasan ke sekolah-sekolah, yakni proses menggerakkan guru lain untuk ikut serta dalam perubahan pendidikan.
“Itu sudah disiapkan kalau tak salah oleh Pak wakil Presiden,” katanya.
Menurut dia, idealnya pelajaran AI dan Coding untuk siswa kelas IV sekolah dasar. Tetapi akan diujicobakan untuk siswa kelas satu.
“Tapi idealnya mulai kelas IV,” ujarnya.
Pelajaran AI dan Coding ini, kata dia, sementara ini merupakan pola pengayaan sistem pendidikan, belum masuk dalam kurikulum. Selama diterapkan nantinya akan dilihat reaksi para murid seperti apa.
Baca juga: Sabtu, cuaca Kepri diprakirakan berawan tebal
“Karena inikan gagasan baru Pak Wakil Presiden untuk mempersiapkan dan mengarahkan anak-anak. Karena anak-anak sekarang ini adalah anak-anak yang secara tidak disadari mereka punya kemampuan atau skil digital sendiri, atau bawaan,” kata Tri.
Pelajar AI dan Coding ini, lanjut dia, bertujuan untuk mengarahkan agar teknologi yang ada saat ini betul-betul bisa dimanfaatkan untuk yang berguna bagi kehidupan.
Sebelumnya Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menyampaikan telah menitipkan pesan kepada Kemendikdasmen agar mengupayakan penerapan mata pelajaran AI dan Coding di tingkat satuan pendidikan SD dan SMP.
"Jadi jangan sampai kita kalah dengan India. Karena sekali lagi bapak-ibu ya, untuk menuju Indonesia emas kita butuh generasi emas. Kita ingin lebih banyak lagi ahli-ahli coding, ahli-ahli AI, ahli-ahli machine learning, dan lain-lainnya," ujar Wapres.
Baca juga:
BI Kepri beri klarifikasi terkait penolakan tukar uang logam
Imigrasi Kelas II TPI Ranai ajak warga Natuna buat paspor