Batam (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), menghidupkan kembali pemasaran wisata di luar negeri sebagai salah satu langkah strategis dalam mempromosikan wisata kota itu.
Kepala Disbudpar Batam Ardiwinata menjelaskan bahwa pemasaran wisata ini dikemas dalam program tabletop, sebuah forum yang mempertemukan pelaku usaha pariwisata lokal (seller) dengan pembeli potensial dari luar negeri (buyer).
"Tabletop sudah lama tidak ada, mungkin sejak 2022 atau 2023. Tahun ini, kami aktifkan kembali. Forum ini mempertemukan buyer dari luar negeri dengan seller dari kita, pelaku-pelaku pariwisata lokal, dalam satu pertemuan khusus," ujarnya saat dihubungi di Batam, Senin.
Program ini kembali digiatkan untuk memperkuat daya saing Batam sebagai destinasi wisata unggulan, sekaligus memperluas jaringan untuk pelaku usaha pariwisata lokal yang ingin mengembangkan potensinya di kancah internasional.
Selain menghidupkan kembali tabletop, Disbudpar juga memanfaatkan kemitraan dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di luar negeri dalam forum-forum promosi.
Salah satu langkah nyata adalah menghadiri acara internasional, seperti yang diadakan di Johor lalu, dimana pelaku usaha wisata Batam membawa paket-paket wisata untuk dijual langsung kepada calon wisatawan.
"Konter sudah disediakan oleh penyelenggara di Johor, lalu kami menggandeng mitra-mitra kami dan hadir untuk mempromosikan paket-paket wisata tersebut," ujar Ardiwinata.
Ia menambahkan bahwa keikutsertaan Batam dalam promosi luar negeri juga melibatkan kolaborasi dengan asosiasi pariwisata seperti Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) dan Asosiasi Pariwisata Bahari Indonesia (ASPABRI).
"Asosiasi-asosiasi ini sangat mendukung. Disbudpar Batam mencatat lebih dari 30 mitra dalam pariwisata, itu pada tingkat kota dan ada juga yang tingkat provinsi," tambahnya.
Menurut Ardiwinata, pengaktifan kembali program pemasaran wisata ke luar negeri merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk mempromosikan Batam sebagai destinasi wisata kelas internasional.
"Dengan program seperti ini, kita tidak hanya memperkenalkan potensi wisata Batam tetapi juga meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara. Hasil akhirnya tentu akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi daerah," tutupnya.
Baca juga: Pariwisata Batam didukung promosi digital yang aktif