Tanjungpinang (ANTARA) - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Said Sudrajad mengatakan nilai valuasi atau pendapatan bisnis dari produksi perikanan di provinsi setempat mencapai Rp10 triliun per tahun.

Angka tersebut diukur berdasarkan produksi perikanan di Kepri per tahun sekitar 330 ribu ton, lalu dikalikan dengan harga ikan rata-rata Rp20 ribu sampai Rp30 ribu per kilogram.

"Nilai Rp10 triliun itu dari total valuasi bisnis secara keseluruhan, mulai dari hulu ke hilir atau dari nelayan sampai ke pasar," kata Said, di Tanjungpinang, Senin.

Baca juga: UPTD Nilam Suri Kota Batam terapkan modifikasi perilaku bagi klien rentan

Said menyampaikan produksi perikanan di Kepri sebesar 330 ribu ton per tahun ini itu mencakup untuk kebutuhan konsumsi lokal/dalam negeri hingga ekspor ke luar negeri.

Khusus untuk konsumsi ikan di Kepri, katanya lagi, dalam setahun mencapai 80-100 ribu ton. Masyarakat Kepri yang mengonsumsi ikan diperkirakan satu juta orang, dengan rata-rata konsumsi 60 kilogram per kapita per tahun.

"Artinya, untuk kebutuhan pangan ikan di Kepri sudah surplus sekitar 70 persen," ujar Said.

Dia menyampaikan semakin tinggi nilai valuasi bisnis perikanan, tentu semakin banyak pula pendapatan nelayan yang berujung pada kesejahteraan mereka.

Apalagi nelayan tangkap perikanan di Kepri didominasi nelayan kelas menengah ke bawah.

Baca juga: Polres Lingga gelar kegiatan khataman Al Quran di bulan Ramadhan

"Kami terus berupaya memberikan kemudahan nelayan dengan berbagai bantuan alat tangkap hingga armada kapal lebih besar, agar hasil tangkapan nelayan terus meningkat setiap tahunnya," kata Said pula.

Dia turut menambahkan bahwa sektor perikanan di Kepri memiliki potensi besar sebagai penunjang perekonomian daerah dan nasional, karena letak geografisnya adalah 96 persen lautan dan berada di daerah perbatasan dengan banyak negara. Potensi ikan di Kepri per tahun 1,1 juta ton, namun baru 3,3 persen yang termanfaatkan.

Selain itu, beberapa produk perikanan di Kepri sudah menembus pasar ekspor di berbagai negara, mulai dari Malaysia, Singapura, Hong Kong, China, Australia, hingga Amerika Serikat.

"Kami bersama stakeholder terkait terus mendorong lebih banyak lagi ekspor perikanan di Kepri guna menciptakan lapangan kerja serta meningkatkan perekonomian daerah, terutama masyarakat nelayan," demikian Said.

Baca juga:
Kemenag Kepri: 54 persen jamaah sudah melunasi biaya haji

Pemkab Natuna kurangi jam kerja pegawai selama bulan Ramadhan

 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DKP Kepri: Valuasi bisnis perikanan mencapai Rp10 triliun per tahun

Pewarta : Ogen
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2025