Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis telinga, hidung, tenggorokan – kepala dan leher Raden Mohamad Krisna Wicaksono Barata menjelaskan risiko membersihkan telinga menggunakan korek kuping.
Ia menyampaikan bahwa telinga punya mekanisme alami untuk membersihkan diri, yang prosesnya melibatkan produksi cairan seperti lilin yang disebut serumen untuk melindungi telinga dari infeksi.
"Jadi, sebenarnya kotoran dan bakteri di telinga itu ada yang fungsinya untuk mengatasi infeksi," kata dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Mahar Mardjono itu dalam acara diskusi daring yang diikuti dari Jakarta pada Selasa.
Ia menyampaikan bahwa menggunakan korek kuping seperti cotton bud untuk membersihkan telinga dapat mendorong serumen ke bagian dalam telinga dan menimbulkan risiko penyumbatan yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran.
Kalau sampai terlalu masuk ke dalam telinga, menurut dia, cotton bud juga dapat menyebabkan kerusakan pada gendang telinga.
"Apalagi kalau menggunakan alat-alat asing. Misalnya ada yang menggunakan kunci atau mungkin tangan kurang bersih. Itu bisa menimbulkan luka sayat. Luka sayat bisa menimbulkan infeksi pada saluran telinga," ia menjelaskan.
Krisna mengatakan bahwa penggunaan obat tetes telinga secara tidak tepat pun bisa membahayakan organ pendengaran.
"Jadi, memang harus memakai obat-obat dari anjuran dokter," ia menambahkan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dokter spesialis jelaskan risiko bersihkan telinga pakai korek kuping