Natuna (ANTARA) - Badan Urusan Logistik (Bulog) Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, mengajukan penambahan 1.000 ton beras ke pusat untuk stok di dua gudang di wilayah tersebut.
Pimpinan Bulog Natuna, Delly Bayu Putra, dikonfirmasi dari Natuna, Rabu mengatakan bahwa stok beras saat ini sebanyak 510 ton, dengan rincian 150 ton di gudang Ranai dan selebihnya di gudang Sedanau.Jumlah ini diperkirakan masih mencukupi untuk kebutuhan selama Ramadhan.
"Permintaan sudah kami ajukan, dengan rincian 800 ton untuk gudang di Ranai dan 200 ton untuk gudang di Sedanau," ujar dia.
Ia menyebutkan bahwa permintaan beras dilakukan setiap kali stok di kedua gudang mulai menipis. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kelangkaan beras.
Menurutnya, beras yang dijual oleh Bulog merupakan bagian dari upaya stabilisasi persediaan dan harga pangan (SPHP).
"Permintaan ini kami ajukan sekitar sepekan lalu," ucap dia.
Ia menjelaskan bahwa saat ini Bulog Natuna kembali menyalurkan beras kepada agen hingga 29 Maret 2025. Pada 7 Maret 2025, Bulog sempat menunda penyaluran beras berdasarkan instruksi Pemerintah Pusat melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas). Penundaan ini dilakukan dalam rangka menjaga harga gabah petani lokal.
Penyaluran untuk memastikan ketersediaan beras bagi masyarakat selama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), yaitu Ramadhan dan Idul Fitri 2025.
"Agen sudah bisa kembali membeli beras dari gudang, namun masyarakat belum bisa membelinya langsung," ujar dia.
Selain itu, pihaknya juga akan mendukung operasi pasar murah yang akan digelar oleh Pemerintah Kabupaten Natuna pada Minggu (16/3/2025), dengan menyediakan komoditas beras.
"Kami telah menyiapkan stok sebanyak tiga ton dengan harga Rp58.000 per lima kilogram," ucap dia.
Baca juga: Pemkab Natuna sidak gudang Bulog dan pasar rakyat, pantau bahan pokok