Batam (ANTARA Kepri) - Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Kepulauan Riau memperingatkan Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Batam, Rempang Galang agar secepatnya mengatasi balapan liar pesepeda motor di jalan raya sekitar Masjid Raya Batam.
"'Warning' (peringatan) ini sudah kami sampaikan beberapa waktu lalu. Bila tidak disanggupi, aparat Polda Kepri akan diturunkan (dikerahkan) untuk mengatasinya," kata AKBP Andri S, kepala Bagian Bina Operasional Ditlantas Polda Kepri dalam Seminar "Berkendara Secara Aman" yang diselenggarakan PT Capella Dinamik Nusantara, di Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Rabu.
Hal itu dikemukakannya, menanggapi seorang peserta seminar yang menyatakan balapan liar di dekat Masjid Raya Batam kian menjadi-jadi dan membuat rawan bentrokan antara kelompok pembalap dengan anggota berbagai komunitas tertib berkendara saat berkumpul di tempat yang sama, sementara aparat Polantas Batam, Rempang Galang (Barelang) hanya datang dan pergi.
Andri menyatakan sependapat bahwa balapan liar perlu diredam aparat kepolisian setempat sesegera mungkin sebab selain membahayakan pelaku dan sesama pengguna jalan, juga rawan bentrokan antarpemuda.
Mengenai peringatan ke Satlantas Polresta Barelang, Ditlantas Polda Kepri tidak menentukan tenggat penuntasan masalah balapan liar di Batam, melainkan menegaskan harus dalam tempo secepatnya.
Di samping di Jalan Engku Putri dekat Masjid Raya Batam, balapan liar sepeda motor sering terjadi terutama pada malam Minggu, masing-masing di satu jalan Sekupang, Nongsa dan di atas Jembatan III Barelang.
Kepala Cabang PT Jasa Raharja Kepri Isman Danial selaku nara sumber seminar yang diikuti sekitar 200 orang mahasiswa se-Batam menyatakan prihatin sebab pesepeda motor yang ugal-ugalan pun ada yang berusia sekolah menengah pertama.
"Anak-anak usia SMP, kini ada yang balap sepeda motor bahkan tanpa lampu dan melakukannya di jalan yang gelap," katanya.
Padahal, ujar Isman, itu sangat berbahaya dan berdasarkan klasifikasi darfi Rp4,6 miliar dana santunan yang telah dikeluarkan Jasa Raharja pada Januari hingga September 2012 untuk se-Kepri, 70 persen merupakan klaim akibat kecelakaan pesepeda motor di jalan raya.
Dalam seminar tersebut mengemuka bahwa safety riding atau berkendara secara aman dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu kondisi prasarana dan sarana, kendaraan dan pengendara.
Mengenai infrastruktur jalan, Suratno, kabid Prasarana Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Kota Batam menjelaskan di wilayahnya terdapat sekitar 1.000 km badan jalan raya yang meliputi kelas jalan arteri, kolektor dan jalan lokal, belum termasuk yang di permukiman.
Ke-1.000 km jalan raya itu terbagi dalam tiga klasifikasi yaitu jalan nasional, jalan provinsi dan jalan kota yang pembangunan dan perawatannya ditangani instansi di masing-masing tingkatan.
Suratno mengemukakan akan berkoordinasi dengan Dinas PU Provinsi Kepri supaya perbaikan jalan yang rusak parah di sepanjang pertigaan Batu Besar hingga Kawasan Industri Taiwans dapat dilakukan pada 2013.
"Itu jalan provinsi," ujarnya.
Penjelasan tersebut dikemukakannya, menanggapi seorang mahasiswa, Nuraini yang menyatakan heran sebab pada bagian sebelah jalan yang panjangnya sekitar tiga kilometer di batu Besar hingga Kwasan Industri Taiwan rusak berat setelah diperbaiki pada April 2012 sebelum kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk meresmikan rumah susun sewa untuk pekerja di Kabil.
"Jalan tersebut kembali rusak parah dan belum ada perbaikan. Apakah harus menunggu Presiden datang lagi?" kata Nuraini. (A013)
"'Warning' (peringatan) ini sudah kami sampaikan beberapa waktu lalu. Bila tidak disanggupi, aparat Polda Kepri akan diturunkan (dikerahkan) untuk mengatasinya," kata AKBP Andri S, kepala Bagian Bina Operasional Ditlantas Polda Kepri dalam Seminar "Berkendara Secara Aman" yang diselenggarakan PT Capella Dinamik Nusantara, di Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Rabu.
Hal itu dikemukakannya, menanggapi seorang peserta seminar yang menyatakan balapan liar di dekat Masjid Raya Batam kian menjadi-jadi dan membuat rawan bentrokan antara kelompok pembalap dengan anggota berbagai komunitas tertib berkendara saat berkumpul di tempat yang sama, sementara aparat Polantas Batam, Rempang Galang (Barelang) hanya datang dan pergi.
Andri menyatakan sependapat bahwa balapan liar perlu diredam aparat kepolisian setempat sesegera mungkin sebab selain membahayakan pelaku dan sesama pengguna jalan, juga rawan bentrokan antarpemuda.
Mengenai peringatan ke Satlantas Polresta Barelang, Ditlantas Polda Kepri tidak menentukan tenggat penuntasan masalah balapan liar di Batam, melainkan menegaskan harus dalam tempo secepatnya.
Di samping di Jalan Engku Putri dekat Masjid Raya Batam, balapan liar sepeda motor sering terjadi terutama pada malam Minggu, masing-masing di satu jalan Sekupang, Nongsa dan di atas Jembatan III Barelang.
Kepala Cabang PT Jasa Raharja Kepri Isman Danial selaku nara sumber seminar yang diikuti sekitar 200 orang mahasiswa se-Batam menyatakan prihatin sebab pesepeda motor yang ugal-ugalan pun ada yang berusia sekolah menengah pertama.
"Anak-anak usia SMP, kini ada yang balap sepeda motor bahkan tanpa lampu dan melakukannya di jalan yang gelap," katanya.
Padahal, ujar Isman, itu sangat berbahaya dan berdasarkan klasifikasi darfi Rp4,6 miliar dana santunan yang telah dikeluarkan Jasa Raharja pada Januari hingga September 2012 untuk se-Kepri, 70 persen merupakan klaim akibat kecelakaan pesepeda motor di jalan raya.
Dalam seminar tersebut mengemuka bahwa safety riding atau berkendara secara aman dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu kondisi prasarana dan sarana, kendaraan dan pengendara.
Mengenai infrastruktur jalan, Suratno, kabid Prasarana Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Kota Batam menjelaskan di wilayahnya terdapat sekitar 1.000 km badan jalan raya yang meliputi kelas jalan arteri, kolektor dan jalan lokal, belum termasuk yang di permukiman.
Ke-1.000 km jalan raya itu terbagi dalam tiga klasifikasi yaitu jalan nasional, jalan provinsi dan jalan kota yang pembangunan dan perawatannya ditangani instansi di masing-masing tingkatan.
Suratno mengemukakan akan berkoordinasi dengan Dinas PU Provinsi Kepri supaya perbaikan jalan yang rusak parah di sepanjang pertigaan Batu Besar hingga Kawasan Industri Taiwans dapat dilakukan pada 2013.
"Itu jalan provinsi," ujarnya.
Penjelasan tersebut dikemukakannya, menanggapi seorang mahasiswa, Nuraini yang menyatakan heran sebab pada bagian sebelah jalan yang panjangnya sekitar tiga kilometer di batu Besar hingga Kwasan Industri Taiwan rusak berat setelah diperbaiki pada April 2012 sebelum kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk meresmikan rumah susun sewa untuk pekerja di Kabil.
"Jalan tersebut kembali rusak parah dan belum ada perbaikan. Apakah harus menunggu Presiden datang lagi?" kata Nuraini. (A013)