Batam (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menyebut bursa kerja yang sedang diselenggarakan di Kota Batam patut dijadikan percontohan bagi daerah kabupaten/kota lainnya.
“Batam menjadi yang pertama di tahun ini dan pelaksanaannya sangat baik. Disnaker provinsi hanya bersifat mengoordinasikan. Nantinya kabupaten/kota lain bisa mengadopsi format dari Batam,” ujar Kepala Disnakertrans Provinsi Kepri Diky Wijaya saat dihubungi di Batam, Kamis.
Ia menjelaskan pihak Disnakertrans Kepri hanya selaku koordinator dan pelaksanaan bursa kerja menjadi tanggung jawab masing-masing kota dan kabupaten di provinsi itu.
Baca juga: Disnaker Batam targetkan 18.000 pencari kerja terserap 2025
Diky menilai keunggulan utama dari bursa kerja di Batam adalah penerapan sistem daring dan luring secara terpadu.
Dengan mekanisme ini para pencari kerja tidak mengalami penumpukan saat proses pendaftaran maupun wawancara tatap muka.
“Kami apresiasi Batam yang menyelenggarakan (bursa kerja) dengan luar biasa. Karena memakai sistem daring untuk pendaftaran dan verifikasi, lalu pencari kerja hanya datang ke lokasi bila sudah terjadwal untuk wawancara,” kata Diky.
Plt Kepala Disnakertrans Kota Batam Nurul Iswahyuni menyebut sistem hybrid ini terbukti efektif dalam menjaga ketertiban pelaksanaan bursa kerja.
“Bursa kerja di Batam cukup tertib. Semua pencari kerja daftar secara daring, diverifikasi, baru masuk gedung. Di dalam aula besar disediakan kursi dan diatur agar tidak ada kerumunan saat menunggu panggilan wawancara,” katanya.
Baca juga: Kejati Kepri ajak seluruh stakeholder untuk bersatu perangi TPPO
Bursa kerja Disnaker Batam juga menghadirkan tim medis di ruangan khusus untuk mengantisipasi adanya peristiwa darurat serta menghadirkan dukungan stan makanan ringan gratis untuk para para pencari kerja.
Dalam pelaksanaan bursa kerja tersebut tercatat sebanyak 5.522 pencari kerja telah mengajukan lamaran untuk 265 posisi jabatan dan total 1.185 lowongan kerja dari berbagai perusahaan.
Terkait kondisi ketenagakerjaan di Kepri, Diky menyampaikan bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kepri per Februari 2025 masih berada pada angka 6,89 persen, berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri.
Angka ini sedikit menurun sebesar 0,05 poin dibanding Februari 2024.
“Dari 1,09 juta angkatan kerja di Kepri, terdapat sekitar 70 ribu orang yang masih menganggur. Tentu ini menjadi perhatian kami dan berbagai program seperti pelatihan, pemagangan, hingga job fair seperti ini, terus kami dorong untuk memperluas penyerapan tenaga kerja,” katanya.
Baca juga:
Rutan Karimun usulkan 329 warga binaan dapat remisi HUT Ke-80 RI
BMKG prakirakan Kamis ini cuaca Kepri berawan