Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Batam, Kepulauan Riau (Kepri), menargetkan naik ke Kategori Utama dalam penilaian Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) usai meraih penghargaan dalam Kategori Nindya, antara lain dengan peraturan daerah.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Batam Novi Harmadyastuti mengatakan nilai 770,16 dari 1.000 poin sudah sangat memuaskan, namun masih ada ruang untuk naik peringkat.
“Kami meraih Kategori Nindya untuk KLA selama tiga tahun terakhir dengan nilai yang terus meningkat, tapi kami ingin beranjak ke jenjang selanjutnya yaitu Kategori Utama. Untuk ini kami harus memiliki perda tentang KLA,” katanya saat dihubungi di Batam, Sabtu.
Novi menambahkan Rancangan Perda KLA sedang dibahas bersama tim Panitia Khusus DPRD Batam dan rencananya dilakukan studi banding ke Yogyakarta pada 18 hingga 20 Agustus 2025.
Ia mengapresiasi seluruh gugus tugas KLA yang telah berkolaborasi dengan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Penilaian melibatkan banyak pihak untuk memastikan terpenuhinya indikator di delapan kluster KLA. Jadi, kami apresiasi karena ini merupakan hasil sinergi Pemkot Batam,” kata dia.
Baca juga: Pemkot Batam siapkan koperasi percontohan Koperasi Merah Putih
Delapan kluster penilaian KLA meliputi kelembagaan, hak sipil dan kebebasan, lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, kesehatan dasar dan kesejahteraan, pendidikan dan kegiatan budaya, serta perlindungan khusus.
Ia juga menjelaskan bahwa seluruh perangkat daerah, rumah ibadah, dan fasilitas umum dilibatkan, mulai dari penyediaan ruang bermain ramah anak hingga layanan perlindungan anak korban kekerasan.
“Yang menjadi perhatian kami di Batam yaitu hak untuk berpendidikan, jadi memastikan tidak ada anak yang putus sekolah, dan juga ruang untuk berkegiatan di fasilitas umum dan lingkungan OPD,” kata Novi.
Wakil Wali Kota Batam Li Claudia Chandra menegaskan penghargaan ini merupakan hasil kerja sama seluruh elemen masyarakat.
“Ini bukan sekadar prestasi, tapi pengakuan atas komitmen kita menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan ramah anak. Tantangan ke depan tentu lebih besar, namun dengan gotong royong, Batam bisa menjadi kota membanggakan bagi semua generasi,” katanya.
KLA merupakan sistem pembangunan daerah yang menjamin pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus secara terencana, menyeluruh, dan berkelanjutan, maka Pemkot Batam berharap dapat segera menggesa pembentukan perda untuk memperkuat misi tersebut.
Baca juga: Wagub Nyanyang: Pengobatan warga Gaza di Pulau Galang misi kemanusiaan