Batam (ANTARA) - Penyidik Direktorat Resese Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kepulauan Riau turun langsung mengusut kasus dugaan keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di Kabupaten Karimun dan Kota Batam.
Direktur Reskrimsus Polda Kepri Kombes Pol. Silvester Simamora mengatakan tim dari Subdit IV Industri, Pedagangan dan Investasi (Indagsi) telah melakukan pendalaman terkait kejadian tersebut.
“Ya (tim) melakukan penyelidikan terkait penyebabnya,” kata Silvester dikonfirmasi di Batam, Senin.
Baca juga: Pokja MBG Kepri tindak lanjuti enam laporan terkait kasus MBG
Lebih lanjut dijelaskan oleh Kasubdit IV Indagsi Ditreskrimsus Polda Kepri AKBP Ruslaeni mengatakan pihaknya menerima informasi terkait dugaan keracunan MBG terjadi di Karimun dan Kota Batam.
Untuk kejadian di Karimun, kata dia, dugaan keracunan terjadi pada Kamis (25/9) di SMP Negeri 2 Karimun, dialami 15 orang anak.
“Kalau di Batam itu di SDN 016,” kata Ruslaeni.
Perwira menengah Polri itu mengatakan tim Subdit IV Ditreskrimsus Polda Kepri telah ke Karimun untuk mengambil alih penyelidikan dugaan keracunan tersebut pada Sabtu (27/9). Sebelumnya, penyelidikan telah dilakukan lebih dulu oleh Polres Karimun.
Menurut dia, langkah-langkah yang telah dilakukan dalam menyelidiki penyebab keracunan MBG ini, yakni meminta klarifikasi kepada pihak dapur SPPG.
“Kami minta klarifikasi kepala SPPG, pemilik yayasan dan pihak sekolah,” ujarnya.
Baca juga: BP Batam pastikan pengembangan Bandara Internasional Hang Nadim tetap berjalan
Kemudian, tim Ditreskrimsus Polda Kepri juga melakukan pengecekan ke dapur SPPG bersama dengan dinas terkait, yakni Dinas Kesehatan dan BPOM.
Dia mengatakan untuk sementara dapur SPPG yang memasok MBG ke SMP Negeri 2 Karimun dihentikan sementara operasionalnya, sampai hasil uji laboratorium sampel MBG keluar.
“Penutupan dilakukan sampai selesai investigasi dari SPPG pusat,” ujar Ruslaeni.
Sebelumnya, Kapolda Kepri Irjen Pol. Asep Safrudin mengatakan kasus dugaan keracunan ini tengah didalami oleh pihaknya, dalam hal ini Polres Karimun.
Pada peresmian dapur SPPG Polda Kepri, Senin (25/8), jenderal polisi bintang dua itu telah menginstruksikan Ditreskrimsus untuk mengawasi pelaksanaan program MBG agar tidak terjadi penyimpangan.
Di tingkat pusat, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo memastikan kepolisian akan mengusut kasus dugaan keracunan MBG yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.
Baca juga: DPR dorong pemerataan pembangunan & optimalisasi PNBP di Kepri
“Polri saat ini sedang melakukan pendalaman, turun ke lapangan untuk melaksanakan pendalaman satu per satu,” kata Kapolri di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Jumat (26/9).
Kapolri memastikan bahwa pihaknya akan mengumumkan hasil penyelidikan tersebut, karena saat ini masih dalam tahap pendalaman.
Sementara itu, Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Polisi Helfi Assegaf pada Kamis (25/9), mengatakan bahwa timnya memberikan asistensi dalam penyelidikan kasus dugaan keracunan MBG yang dilaksanakan polda jajaran.
Asistensi itu meliputi pengecekan proses penjagaan keamanan makanan yang akan disajikan, mulai dari hulu hingga hilir.
Baca juga:
Pemkot Batam lakukan jemput bola pelayanan administrasi penduduk di pulau penyangga
Kejati Kepri hentikan penuntutan perkara penganiayaan di Karimun melalui RJ