Batam (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Pangan Provinsi Kepulauan Riau memastikan stok dan harga beras medium dan premium di pasar-pasar setempat stabil hingga Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Tim Satgas Pangan Kepri bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Satgas Pangan Bareskrim Polri turun ke Kota Batam mengecek harga dan pasokan beras di sejumlah pasar di daerah itu, Kamis.
Pengecekan dimulai dari pasar tradisional Tos 3.000 yang merupakan pasar induk di Kota Batam, kemudian tim berpindah ke pasar SP Plaza di Batu Aji.
Setelah dari SP Plaza Batu Aji, Tim Satgas Pangan mengecek stok dan harga beras di tingkat ritel, salah satunya di Batamindo, Muka Kuning.
Anggota Tim Satgas Pangan Polda Kepri AKP Alfin Dwi Wahyu mengatakan pengecekan ini kelanjutan dari pengawasan harga eceran tertinggi (HET) yang dilakukan secara berkala setiap bulan.
"Kemarin tim sudah bergerak mengecek di Kabupaten Karimun dan Kota Tanjungpinang, hasilnya sama, harga beras masih di bawah HET dan pasokan stabil," kata dia.
Ketua Tim Satgas Pangan Kota Batam yang juga Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam Mardanis mengatakan untuk ketiga kalinya dilakukan pengecekan stok dan harga dalam tiga bulan terakhir.
Baca juga: Imigrasi Batam terbitkan 244.471 izin tinggal bagi WNA selama tahun 2025
Dia mengatakan pengecekan ini akan terus dilakukan hingga akhir Desember 2025.
"Kami mengecek dari pasar induk dulu, itu jadi acuan harga pasar yang ada di Batam, hasilnya harga masih di bawah HET, stok juga aman. Kemudian kami juga kami cek di tingkat ritel, juga normal," katanya.
Ia mengatakan pengecekan secara berkala ini merupakan instruksi dari Satgas Pangan pusat untuk memastikan tidak ada lagi daerah yang menjual beras di atas harga HET.
"Ini dalam rangka kami melihat harga-harga beras karena sekarang Indonesia sudah surplus beras, artinya porsi cukup tentu harga di bawah HET atau sama dengan HET," ujarnya.
"Untuk itu kami diperintahkan Satgas Pangan pusat untuk bergerak bersama-sama untuk mengecek masih ada tidak daerah-daerah yang menjual di atas HET. Alhamdulillah empat kali kami turun (mengecek) semua di bawah HET," demikian Mardanis.
Baca juga: PLN Batam dan Polda Kepri amankan aset vital ketenagalistrikan