Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) menyiapkan strategi baru seperti pembentukan unit pengelola sampah baru untuk memperkuat tata kelola sampah, menyusul meningkatnya timbulan yang saat ini telah mencapai 1.185,94 ton per hari.

Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad menegaskan bahwa pola penanganan lama tidak lagi memadai dan bertambahnya volume sampah membutuhkan respons yang cepat.

“Ini situasi serius. Kita tidak boleh santai melihat kondisi ini. Persoalan sampah harus ditangani secara terintegrasi karena melibatkan banyak pihak. Data DLH (Dinas Lingkungan Hidup) Batam menunjukkan timbulan sampah per hari 1.184 ton atau 432 ribu ton per tahun,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima di Batam, Selasa.

Menurutnya, data yang akurat, perencanaan anggaran, serta pengawasan ketat menjadi kunci percepatan di seluruh wilayah.

Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdako Batam sekaligus Ketua Task Force Penanganan Sampah Yusfa Hendri memaparkan sejumlah langkah strategis.

Salah satunya pembentukan UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Pengelolaan Sampah di tiga wilayah teknis melalui Perwako Nomor 99 Tahun 2025.

Selain itu, sistem pengangkutan kini dijalankan dalam dua shift yakni pukul 06.00-18.00 WIB dari sumber ke TPS (tempat pembuangan sementara), dan pukul 18.00-06.00 WIB dari TPS ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Punggur yang beroperasi 24 jam.

Pemkot Batam juga menyiapkan pembangunan tiga TPS baru yang dilengkapi incinerator untuk mengurangi penumpukan di kawasan padat penduduk.

Baca juga: Wagub: Marpolex bukti kesiapan Kepri hadapi rawan tumpahan minyak

“Pendanaan percepatan akan didukung melalui belanja tidak terduga (BTT), dengan camat diminta memetakan kebutuhan sarana serta menyiapkan lokasi yang dapat segera difungsikan. Dengan langkah ini, kita memastikan penanganan sampah berjalan cepat,” kata Yusfa.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Batam Li Claudia Chandra menegaskan pentingnya eksekusi cepat atas seluruh keputusan yang dihasilkan.

“Besok sudah mulai ditindaklanjuti. Jangan menunda. Kita harus bergerak cepat memastikan penanganan sampah berlangsung efektif di seluruh wilayah,” ujarnya.

Sebagai informasi, DLH Batam kini mengoperasikan kompaktor, dumptruck, arm roll, pick-up, termasuk vacuum sweeper.

“Sejumlah armada yang tidak layak akan diganti bertahap, jadi rencananya akan ada penambahan kendaraan pada 2026,” kata Amsakar.

Selain peningkatan sarana, Pemkot Batam juga telah menggerakkan masyarakat melalui gotong royong serentak di seluruh kecamatan, termasuk Belakangpadang dan Galang yang berada di kawasan luar daratan.

Menurutnya, Pemkot Batam juga akan merancang arah kebijakan jangka menengah untuk pengelolaan sampah di kota itu, melalui edukasi pemilahan sampah, penegakan aturan, serta penerapan teknologi pemrosesan modern.

Baca juga: Sebanyak 30 kapal & 500 personel ikuti latihan National Marpolex 2025


Pewarta : Amandine Nadja
Editor : Nadilla
Copyright © ANTARA 2025