Batam (Antara Kepri) - Ratusan pekerja PT Sun Creation Indonesia (SCI) mengancam akan menduduki kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, pengelola industri di kota itu, karena dianggap gagal menyelesaikan masalah pekerja yang ditinggal kabur pengusaha.

"Kami sudah agendakan untuk menduduki BP Batam. Kami ini sudah sangat menderita," kata ketua Pimpinan Unit Kerja SPMI PT SCI, Sodikin di Batam, Kamis.

Ancaman itu bukan sekadar isapan jempol karena pada aksi sebelumnya ratusan pekerja SCI berhasil memasuki lantai 2 gedung utama BP Batam dan puluhan pekerja menginap di halaman Gedung DPRD Batam.

Pekerja menilai BP Batam belum maksimal membantu perjuangan pekerja mendapatkan haknya. Padahal BP Batam yang memberikan izin kepada pengusaha untuk beroperasi di kota itu.

"Tapi tidak dalam pekan ini, karena kami masih fokus pada pembagian THR kepada karyawan," kata dia.

Manajemen PT SCI hanya mengirimkan dana 70.000 dolar AS (sekitar Rp700 juta) untuk membayar THR 732 orang pekerja. Padahal, kata Sodikin, padahal THR yang harus dibayar lebih dari Rp1,4 triliun, mengingat rata-rata gaji pegawai Rp2.160.000.  "Seiap orang hanya dapat sekitar Rp1 juta, itu tidak cukup," kata dia.

Pembayaran THR ada yang langsung ke rekening pekerja, ada pula yang tunai diberikan melalui serikat pekerja.

Ia mengatakan serikat akan terus berupaya agar perusahaan melunasi seluruh hak pekerja, yaitu gaji dan pesangon.

Pemilik perusahaan PT SCI berwarganegara Jepang meninggalkan perusahaan tanpa membayarkan hak pekerja, satu bulan gaji dan THR. Akibatnya nasib ratusan pekerja menjadi terkatung-katung. Selama beeberapa hari pekerja menginap di halaman Gedung DPRD untuk meminta kepastian sekaligus menumpang menginap karena sudah tidak mampu membayar uang kos. (Antara)

Editor: Rusdianto

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024