Batam (Antara Kepri) - Sebanyak 53 pegawai Badan Pengusahaan (BP) Batam mendapat tanda kehormatan Satyalancana Karya dari Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono yang diserahkan saat upacara Hari Bakti Pengembangan Daerah Industri Batam ke-42, Sabtu.
Kepala BP Batam, Mustofa Widjaja mengatakan Satyalancana Karya dari Presiden Republik Indonesia diberikan pada lima pegawai yang sudah mengabdi 30 tahun, enam orang dengan masa pengabdian 20 tahun dan pengabdian 10 tahun kepada sebanyak 42 orang.
"Dengan penghargaan ini diharapkan pegawai bersangkutan bisa semakin meningkatkan kinerjannya pada BP Batam dalam melayani masyarakat," kata dia seusai penyematan penghargaan.
Penghargaan dari Presiden tersebut, kata dia, sebagai penghargaan atas darmabakti Pegawai Negeri Sipil yang telah bekerja dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila, Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, negara dan pemerintah, serta dengan penuh pengabdian, kejujuran, kecakapan, dan displin, secara terus-menerus paling singkat 10 Tahun, 20 Tahun, atau 30 Tahun, sehingga dapat dijadikan teladan bagi setiap pegawai lain.
Selain menyerahkan lencana dari Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, Mustofa Wijaya,juga menyerahkan Satyalancana Pengabdian di lingkungan BP Batam kepada 88 pegawai yang telah mengabdi selama 32 tahun, 24 tahun, 16 tahun dan 8 tahun.
Mustofa mengharapkan, seluruh pegawai terus berupaya meningkatkan kinerja dalam menjadikan Batam semakin maju sebagai kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas terkemuka di Asia Pasific.
"Momentum 42 tahun Pembangunan dan Pengembangan Industri di Pulau Batam, merupakan sebuah kesempatan untuk melakukan introspeksi sekaligus mengevaluasi terhadap apa yang telah dicapai, serta menjadi pemikiran bagaimana perencanaan Pembangunan Pulau Batam ke depan dengan segala tantangannya," kata dia.
Ia mengatakan, keberhasilan pembangunan Batam yang dilakukan tidak terlepas dari dukungan pemerintah pusat, serta kerja sama yang sinergis antara Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, Pemerintah Kota Batam.
"Namun demikian, untuk menjadikan Batam maju sebagai kawasan industri tidak cukup kerjasama dalam negeri saja. Batam butuh jaringan secara global," kata Mustofa.
BP Batam, kata dia, siap terus mengembangkan kawasan agar memiliki infrastruktur memadai menunjang kemajuan Batam.(Antara)
Editor: Dedi
Kepala BP Batam, Mustofa Widjaja mengatakan Satyalancana Karya dari Presiden Republik Indonesia diberikan pada lima pegawai yang sudah mengabdi 30 tahun, enam orang dengan masa pengabdian 20 tahun dan pengabdian 10 tahun kepada sebanyak 42 orang.
"Dengan penghargaan ini diharapkan pegawai bersangkutan bisa semakin meningkatkan kinerjannya pada BP Batam dalam melayani masyarakat," kata dia seusai penyematan penghargaan.
Penghargaan dari Presiden tersebut, kata dia, sebagai penghargaan atas darmabakti Pegawai Negeri Sipil yang telah bekerja dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila, Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, negara dan pemerintah, serta dengan penuh pengabdian, kejujuran, kecakapan, dan displin, secara terus-menerus paling singkat 10 Tahun, 20 Tahun, atau 30 Tahun, sehingga dapat dijadikan teladan bagi setiap pegawai lain.
Selain menyerahkan lencana dari Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, Mustofa Wijaya,juga menyerahkan Satyalancana Pengabdian di lingkungan BP Batam kepada 88 pegawai yang telah mengabdi selama 32 tahun, 24 tahun, 16 tahun dan 8 tahun.
Mustofa mengharapkan, seluruh pegawai terus berupaya meningkatkan kinerja dalam menjadikan Batam semakin maju sebagai kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas terkemuka di Asia Pasific.
"Momentum 42 tahun Pembangunan dan Pengembangan Industri di Pulau Batam, merupakan sebuah kesempatan untuk melakukan introspeksi sekaligus mengevaluasi terhadap apa yang telah dicapai, serta menjadi pemikiran bagaimana perencanaan Pembangunan Pulau Batam ke depan dengan segala tantangannya," kata dia.
Ia mengatakan, keberhasilan pembangunan Batam yang dilakukan tidak terlepas dari dukungan pemerintah pusat, serta kerja sama yang sinergis antara Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, Pemerintah Kota Batam.
"Namun demikian, untuk menjadikan Batam maju sebagai kawasan industri tidak cukup kerjasama dalam negeri saja. Batam butuh jaringan secara global," kata Mustofa.
BP Batam, kata dia, siap terus mengembangkan kawasan agar memiliki infrastruktur memadai menunjang kemajuan Batam.(Antara)
Editor: Dedi