Karimun (Antara Kepri) - Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan, dan Negeri Terengganu, Malaysia, bekerja sama melestarikan kesenian dan budaya Melayu sebagai wahana mempererat hubungan serumpun.
"Jalinan kerja sama itu diwujudkan dalam kegiatan kunjungan muhibah dan saling tukar menukar informasi," kata Bupati Karimun Nurdin Basirun di Tanjung Balai Karimun, Sabtu.
Wujud dari kerja sama itu, kata dia, delegasi Negeri Terengganu memenuhi undangan Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Karimun untuk menampilkan kebolehannya dalam acara apresiasi seni dan budaya yang digelar di Tanjung Balai Karimun, Jumat (2/1) malam.
"Kedatangan delegasi Terengganu merupakan kunjungan balasan setelah delegasi kita juga berkunjung ke sana beberapa waktu lalu," katanya.
Nurdin mengatakan, kerja sama kesenian dan budaya Melayu yang dijalin dengan Negeri Terengganu juga menjadi ajang untuk melestarikan budaya daerah sehingga tidak pudar ditelan zaman.
"Pengaruh budaya asing terhadap generasi muda dapat mengancam kebudayaan Melayu yang menjadi bagian dari khazanah kebudayaan bangsa. Kita bisa lihat anak-anak muda mulai melupakan budaya yang diwariskan para leluhurnya," katanya.
Selain melestarikan budaya Melayu, kerja sama dengan Negeri Terengganu juga menjadi ajang bagi Pemkab Karimun untuk mempromosikan pariwisata daerah kepada wisatawan mancanegara, khususnya dari Malaysia.
"Dengan kunjungan mereka itu, tentu berdampak positif terhadap sektor pariwisata," katanya.
Ketua Delegasi Pengarah Seni dan Budaya Negeri Terengganu Jefri Husen mengatakan, kehadiran dirinya bersama rombongan di Tanjung Balai Karimun adalah wujud dua daerah bertetangga yang masih satu rumpun, yaitu rumpun Melayu.
"Kami berkunjung untuk mempererat tali silaturahim sesama negeri serumpun. Dan tentunya juga untuk melestasikan budaya Melayu yang menjadi perekat persaudaraan antara Indonesia dan Malaysia. Kami tidak ingin budaya Melayu tidak lagi diminati para remaja akibat pengaruh modernisasi," ucapnya.
Jefri Husen juga mengatakan, kunjungan muhibah delegasinya itu juga menjadi ajang untuk menimba ilmu, khususnya mengenal lebih jauh kesenian dan budaya Melayu yang berkembang di Karimun.
"Kami saling bertukar informasi dalam mengembangkan kesenian Melayu," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Disparsenibud Karimun Syuryaminsyah mengatakan, malam apresiasi seni dan budaya yang digelar bersama delegasi Negeri Terengganu menampilkan tarian Melayu yang dipadu dengan tarian modern atau kontemporer.
Ia mengatakan, perpaduan tarian Melayu dengan tarian modern memperkaya kesenian daerah. Meski demikian, makna atau cerita yang tersirat dalam tarian tersebut tetap memiliki nilai sejarah pada zaman kerajaan Melayu tempo dulu.
"Kami senang kedua delegasi tampil habis-habisan, dan lebih bahagianya penari, pemain musik dan penyanyi yang tampil kebanyakannya anak-anak muda," ucapnya.
Kerja sama yang dijalin dengan Malaysia, khususnya bidang kesenian dan budaya Melayu, menurut dia sudah sejak lama terjalin dengan baik.
"Kerja sama ini menjadi momentum bagi kami untuk mempromosikan pariwisata daerah," tambah Syuryaminsyah. (Antara)
Editor: Jo Seng Bie
"Jalinan kerja sama itu diwujudkan dalam kegiatan kunjungan muhibah dan saling tukar menukar informasi," kata Bupati Karimun Nurdin Basirun di Tanjung Balai Karimun, Sabtu.
Wujud dari kerja sama itu, kata dia, delegasi Negeri Terengganu memenuhi undangan Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Karimun untuk menampilkan kebolehannya dalam acara apresiasi seni dan budaya yang digelar di Tanjung Balai Karimun, Jumat (2/1) malam.
"Kedatangan delegasi Terengganu merupakan kunjungan balasan setelah delegasi kita juga berkunjung ke sana beberapa waktu lalu," katanya.
Nurdin mengatakan, kerja sama kesenian dan budaya Melayu yang dijalin dengan Negeri Terengganu juga menjadi ajang untuk melestarikan budaya daerah sehingga tidak pudar ditelan zaman.
"Pengaruh budaya asing terhadap generasi muda dapat mengancam kebudayaan Melayu yang menjadi bagian dari khazanah kebudayaan bangsa. Kita bisa lihat anak-anak muda mulai melupakan budaya yang diwariskan para leluhurnya," katanya.
Selain melestarikan budaya Melayu, kerja sama dengan Negeri Terengganu juga menjadi ajang bagi Pemkab Karimun untuk mempromosikan pariwisata daerah kepada wisatawan mancanegara, khususnya dari Malaysia.
"Dengan kunjungan mereka itu, tentu berdampak positif terhadap sektor pariwisata," katanya.
Ketua Delegasi Pengarah Seni dan Budaya Negeri Terengganu Jefri Husen mengatakan, kehadiran dirinya bersama rombongan di Tanjung Balai Karimun adalah wujud dua daerah bertetangga yang masih satu rumpun, yaitu rumpun Melayu.
"Kami berkunjung untuk mempererat tali silaturahim sesama negeri serumpun. Dan tentunya juga untuk melestasikan budaya Melayu yang menjadi perekat persaudaraan antara Indonesia dan Malaysia. Kami tidak ingin budaya Melayu tidak lagi diminati para remaja akibat pengaruh modernisasi," ucapnya.
Jefri Husen juga mengatakan, kunjungan muhibah delegasinya itu juga menjadi ajang untuk menimba ilmu, khususnya mengenal lebih jauh kesenian dan budaya Melayu yang berkembang di Karimun.
"Kami saling bertukar informasi dalam mengembangkan kesenian Melayu," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Disparsenibud Karimun Syuryaminsyah mengatakan, malam apresiasi seni dan budaya yang digelar bersama delegasi Negeri Terengganu menampilkan tarian Melayu yang dipadu dengan tarian modern atau kontemporer.
Ia mengatakan, perpaduan tarian Melayu dengan tarian modern memperkaya kesenian daerah. Meski demikian, makna atau cerita yang tersirat dalam tarian tersebut tetap memiliki nilai sejarah pada zaman kerajaan Melayu tempo dulu.
"Kami senang kedua delegasi tampil habis-habisan, dan lebih bahagianya penari, pemain musik dan penyanyi yang tampil kebanyakannya anak-anak muda," ucapnya.
Kerja sama yang dijalin dengan Malaysia, khususnya bidang kesenian dan budaya Melayu, menurut dia sudah sejak lama terjalin dengan baik.
"Kerja sama ini menjadi momentum bagi kami untuk mempromosikan pariwisata daerah," tambah Syuryaminsyah. (Antara)
Editor: Jo Seng Bie