Batam (Antara Kepri) - Polda Kepri terus berupaya menanamkan gerakan anti narkoba pada siswa sekolah dengan gencar mensosialisasikan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
"Generasi muda khususnya yang masih usia sekolah harus benar-benar ditanamkan rasa anti narkoba. Tujuannya agar menolak segala bentuk bujukan untuk menggunakan narkoba," kata Kasubdid Penmas Bidhumas Polda Kompol Arwin di Batam, Selasa.
Sosialisasi yang dilakukan oleh Polda Kepri dengan melibatkan pejabat utama dilakukan antara lain di SMPN 6 Batam, SMPN 9 Batam, SMPN 10 Batam, SMPN 12 Batam, SMPN 17 Batam, SMPN 21 Batam, SMPN 26 Batam, SMPN 28 Batam, SMPN 29 Batam, SMPN 31 Batam, SMPN 35 Batam, SMPN 36 Batam, SMPN 38 Batam, SMPS Maitre Yawira Batam, dan SMPS Ananda Batam.
"Dengan gencarnya sosialisasi tersebut diharapkan generasi muda akan semakin memahami bahaya narkoba yang selalu mengintai mereka," kata dia.
Perang terhadap narkoba, kata dia, tidak akan usai hanya dengan merazia dan menangkap jaringan narkoba tanpa upaya sosialisasi dan menanamkan pada generasi muda agar membentengi diri dari bahaya barang terlarang tersebut.
"Kenapa sekarang banyak narkoba beredar? Itu karena banyak penggunanya. Kalau peminatnya sedikit secara otomatis pasarnya akan semakin sedikit. Itulah perlunya sosialisasi," kata Arwin.
Polda Kepri mencatat dalam Operasi Bersinar yang dilaksanakan sebulan terakhir sudah mengungkap 60 kasus narkoba pada seluruh wilayah Kepri.
Selain pelaku yang terlibat jaringan narkoba, polda dan jajaran juga menangkap ratusan orang dengan status pemakai sebelum akhirnya menjalani rehabilitasi di BNN Kepri.
Kapolda Kepri Brigjen Pol Sam Budigusdian mengatakan jaringan narkoba internasional menggunakan berbagai modus dalam upaya menyelundupkan narkoba ke Indonesia khususnya melalui Kepri.
"Banyak modusnya. Kami sudah pelajari semua. Polri tidak akan berhenti memerangi narkoba meski sudah banyak pelaku yang diamankan," kata Sam. (Antara)
Editor: Rusdianto
"Generasi muda khususnya yang masih usia sekolah harus benar-benar ditanamkan rasa anti narkoba. Tujuannya agar menolak segala bentuk bujukan untuk menggunakan narkoba," kata Kasubdid Penmas Bidhumas Polda Kompol Arwin di Batam, Selasa.
Sosialisasi yang dilakukan oleh Polda Kepri dengan melibatkan pejabat utama dilakukan antara lain di SMPN 6 Batam, SMPN 9 Batam, SMPN 10 Batam, SMPN 12 Batam, SMPN 17 Batam, SMPN 21 Batam, SMPN 26 Batam, SMPN 28 Batam, SMPN 29 Batam, SMPN 31 Batam, SMPN 35 Batam, SMPN 36 Batam, SMPN 38 Batam, SMPS Maitre Yawira Batam, dan SMPS Ananda Batam.
"Dengan gencarnya sosialisasi tersebut diharapkan generasi muda akan semakin memahami bahaya narkoba yang selalu mengintai mereka," kata dia.
Perang terhadap narkoba, kata dia, tidak akan usai hanya dengan merazia dan menangkap jaringan narkoba tanpa upaya sosialisasi dan menanamkan pada generasi muda agar membentengi diri dari bahaya barang terlarang tersebut.
"Kenapa sekarang banyak narkoba beredar? Itu karena banyak penggunanya. Kalau peminatnya sedikit secara otomatis pasarnya akan semakin sedikit. Itulah perlunya sosialisasi," kata Arwin.
Polda Kepri mencatat dalam Operasi Bersinar yang dilaksanakan sebulan terakhir sudah mengungkap 60 kasus narkoba pada seluruh wilayah Kepri.
Selain pelaku yang terlibat jaringan narkoba, polda dan jajaran juga menangkap ratusan orang dengan status pemakai sebelum akhirnya menjalani rehabilitasi di BNN Kepri.
Kapolda Kepri Brigjen Pol Sam Budigusdian mengatakan jaringan narkoba internasional menggunakan berbagai modus dalam upaya menyelundupkan narkoba ke Indonesia khususnya melalui Kepri.
"Banyak modusnya. Kami sudah pelajari semua. Polri tidak akan berhenti memerangi narkoba meski sudah banyak pelaku yang diamankan," kata Sam. (Antara)
Editor: Rusdianto