Lingga (Antaranews Kepri) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lingga menilai aksi demonstrasi yang digalang oleh Ormas Gerakan Masyarakat (Gema) Lingga di kantor DPRD Lingga sebagai aksi yang teraneh dan terlucu.

Harman salah satu anggota DPRD Lingga kepada Antara mengatakan aksi tersebut tidak mewakili masyarakat.

Ketuanya yang berorasi saja telihat grogi atau salah tingkah, sehingga pesan yang disampaikan tidak jelas kepada kami. Dan pada akhirnya, dari yang awalnya datang berlima hingga akhir unjuk rasa hanya tinggal sendiri," kata dia, Kamis.

Aksi tersebut menurut Harman hanya mencoreng nama masyarakat dan organisasi yang dipimpin oleh Zuhardi.

Demonstrasi kata Harman seharusnya dilakukan untuk memperjuangkan hak-hak bagi masyarakat agar mencapai tujuan yang mensejahterakan masyarakat.

Demonstrasi juga harus jelas tujuannya sehingga kebebasan berpendapat di era reformasi ini tidak tercemar dengan kepentingan-kepentingan yang hanya menguntungkan segelintir orang.

Beberapa tokoh masyarakat dari Desa pulau bukit Kecamatan Senayang juga hadir pada demosntrasi tersebut. Para tokoh masyarakat juga tidak menganggap bahwa aksi tersebut mewakili masyarakat mereka dan aksi unjuk rasa tersebut hanya mengada-ngada.

Masyarakat kata dia pada dasarnya sangat membutuhkan investasi yang ramah lingkungan karena perusahaan yang berinvestasi bukan perusahaan penambangan seperti yang diisukan.

"Dia juga mengolok-ngolok para tokoh masyarakat agar tidak ikut aksi demo tersebut, karena kuatir bentrok dengan ormasnya, ini jelas saja aneh," katanya.

Aksi unjuk rasa Gema Lingga ini ditanggapi oleh perwakilan perusahaan yang hadir pada aksi tersebut. Ialah Saleh yang mengatakan bahwa masyarakat Desa Pulau Batang meminta pertanggung jawaban dari Gema Lingga karena sudah mengatasnamakan masyarakat Desa Pulau Batang, apalagi yang disampaikan oleh Zuhardi tersebut tidak sesuai dengan apa yang diinginkan masyarakat pulau Batang sebenarnya.

"Dia diminta untuk datang ke Pulau Batang mengklarifikasi dan minta maaf karena mengatasnamakan masyarakat disana," tegasnya.

Selain itu apa yang disampaikan oleh Zuhardi juga tidak sesuai dengan fakta, sehingga selama menyampaikan orasinya di dalam ruang sidang paripurna hanya menjadi bahan tertawaan sejumlah masyarakat yang hadir saat itu.

Bahkan ada beberapa masyarakat yang berteriak setelah mendengar pernyataan Zuhardi yang menyebutkan ada oknum anggota DPRD yang ikut dalam perusahaan tersebut namun tidak bisa membuktikan.

"Anggota DPRD dipilih untuk mewakili masyarakat, sehingga sudah menjadi kewajiban bagi anggota DPRD untuk menerima konsultasi dari masyarakatnya baik soal investasi maupun persoalan lainnya," pungkasnya.(Antara)

Pewarta : Nurjali
Editor : Danna Tampi
Copyright © ANTARA 2024