Tanjungpinang (ANTARA) - Kelurahan Kampung Bugis, Tanjungpinang, Kepulauan Riau yang dikenal sebagai salah satu kawasan pesisir yang terdeteksi kumuh, kini mulai bergeser menjadi objek wisata yang dinamai Kampung Pelangi.

"Oleh pemerintah baik pusat maupun daerah, di lokasi ini sekarang telah dibangun jembatan lingkar. Rumah-rumah warga dicat warna-warni bak pelangi," kata Bono Ketua RT 003 Kampung Bugis.

Namun, pengecatan tidak bisa dilakukan sembarangan, ada kesepakatan yang dibuat oleh pemerintah dan penghuni rumah.

"Kalau warga setuju baru boleh dicat. Begitu pula sebaliknya, tidak ada paksaan," katanya.

Pada hari-hari libur dan akhir pekan ribuan wisatawan lokal maupun luar daerah berbondong-bondong ke Kampung Bugis. Mereka tampak terpukau melihat perubahan lokasi Kampung Bugis sekarang.

Ponsel dan kamera menjadi salah satu alat wajib saat wisatawan tiba ke kampung itu karena banyak spot-spot menarik yang bisa diabadikan.

Di sekitar objek wisata itu terdapat beberapa warung kelontongan yang menjual aneka makan dan minuman bagi wisatawan yang lapar atau haus.

"Sedikit banyak setelah ada objek wisata ini meningkatkan ekonomi pedagang sekitar," kata Amir, pedagang gorengan.

Kunjungan wisatawan juga berdampak terhadap pendapatan tukang parkir setempat. Hasil parkir itu kemudian digunakan menjaga kebersihan dan keamanan objek wisata mereka.

"Uang ini kita kelola dengan baik untuk keberlangsungan objek wisata Kampung Bugis," kata Adi, petugas parkir.

Sementara, Pemerintah Kota Tanjungpinang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata melibatkan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) untuk mendesain spot-spot lokasi wisata Kampung Bugis, Tanjungpinang, Kepulauan Riau.

Hal ini bertujuan supaya tempat-tempat wisata di kampung itu ke depannya lebih memiliki nilai estetika dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang Raja Kholidin mengatakan, objek wisata ini masih diperlukan penambahan venue-venue wisatanya, baik di jembatan maupun di perkampungan warga.

"Makanya itu kita kerja sama dengan Kelompok Sadar Wisata untuk mengkonsepkan lagi. Setelah itu kami akan buatkan proporsal untuk diusulkan di tahun ini," ucap Kholidin.

Lanjut ia menjelaskan, pihaknya memiliki ide untuk penambahan spot di jembatan seperti membuat ayunan di samping jembatan ditambah sampan warna warni sebagai tempat para fotografer di atas permukaan laut.

Dengan demikian, maka peluang itu nantinya akan menambah penghasilan pemuda setempat karena Pokdarwisnya menyediakan fotografer sekaligus alat cetak foto sehingga wisatawan dapat membawa foto kenang-kenangan. 




 

Pewarta : Ogen
Editor : Rusdianto Syafruddin
Copyright © ANTARA 2024