Bintan (ANTARA) - Sejumlah pengurus dan anggota Association of Indonesian Travel Agency (Asita) DPD Kepulauan Riau melakukan kunjungan ke beberapa destinasi wisata di Pulau Bintan, Ahad (7/2).
Kunjungan ini merupakan upaya untuk memantau dan memastikan kesiapan operator destinasi wisata dan juga beberapa resort dalam melayani wisatawan di masa pandemi.
Pariwisata adalah penyumbang pendapatan asli daerah dan juga memberikan dampak ekonomi yang besar bagi masyarakat dan pelaku usaha baik mikro, menengah dan atas.
"Kegiatan fam trip ini berlangsung Sabtu 6 Februari 2021 hingga Ahad 7 Februari 2021," kata Ketua DPD ASITA Kepri melalui Ketua ASITA Tanjungpinang - Bintan Sapril Sembiring, Senin.
Selama dua hari, kata dia, peserta fam trip di bawa mengunjungi Gurun Pasir/Danau Biru Desa Busung, Desa WISATA Ekang, Madu 3 Resort dan menginap di Pulau Beralas Pasir (White Sand Island).
Peserta juga mengunjungi Marjoly Resort, Residence Resort dan Objek Wisata Vihara Patung 1.000 di Tanjungpinang.
"Pariwisata kita sudah mengalami penurunan kunjungan wisata sejak setahun ini, oleh sebab itu langkah ini kita lakukan sebagai ikhtiar untuk kembali membangkitkan melalui penguatan pasar domestik dahulu," ungkapnya.
Wisatawan yang ada di Batam atau daerah lain di Indonesia bisa diajak berwisata dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan terus mendorong upaya upaya promosi kembali melalui saluran dan jaringan yang dimiliki oleh ASITA secara nasional.
"Mudah mudahan ikhtiar ini akan kembali menggairahkan kelesuan pariwisata yang kita miliki di Kepulauan Riau saat ini. Ke depan destinasi "outdoor" dengan pulau pulau dengan pesona keindahan alam akan menjadi tawaran yang menarik dan sesuai di saat kondisi seperti ini," pungkasnya.
Endang Sumantri CEO Fusion Adventure salah seorang peserta Fam Trip berterima kasih atas dukungan semua pihak sehingga terselenggaranya acara ini.
Dia berharap protokol kesehatan yang diterapkan terus terjaga dan pariwisata kembali bangkit dan menggerakkan kembali roda ekonomi kita semua.
"Saya rasa destinasi dan resort-resort yang kami kunjungi sudah mulai menerapkan protokol kesehatan dalam melayani para tamu atau wisatawannya," tuturnya.
Kunjungan ini merupakan upaya untuk memantau dan memastikan kesiapan operator destinasi wisata dan juga beberapa resort dalam melayani wisatawan di masa pandemi.
Pariwisata adalah penyumbang pendapatan asli daerah dan juga memberikan dampak ekonomi yang besar bagi masyarakat dan pelaku usaha baik mikro, menengah dan atas.
"Kegiatan fam trip ini berlangsung Sabtu 6 Februari 2021 hingga Ahad 7 Februari 2021," kata Ketua DPD ASITA Kepri melalui Ketua ASITA Tanjungpinang - Bintan Sapril Sembiring, Senin.
Selama dua hari, kata dia, peserta fam trip di bawa mengunjungi Gurun Pasir/Danau Biru Desa Busung, Desa WISATA Ekang, Madu 3 Resort dan menginap di Pulau Beralas Pasir (White Sand Island).
Peserta juga mengunjungi Marjoly Resort, Residence Resort dan Objek Wisata Vihara Patung 1.000 di Tanjungpinang.
"Pariwisata kita sudah mengalami penurunan kunjungan wisata sejak setahun ini, oleh sebab itu langkah ini kita lakukan sebagai ikhtiar untuk kembali membangkitkan melalui penguatan pasar domestik dahulu," ungkapnya.
Wisatawan yang ada di Batam atau daerah lain di Indonesia bisa diajak berwisata dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan terus mendorong upaya upaya promosi kembali melalui saluran dan jaringan yang dimiliki oleh ASITA secara nasional.
"Mudah mudahan ikhtiar ini akan kembali menggairahkan kelesuan pariwisata yang kita miliki di Kepulauan Riau saat ini. Ke depan destinasi "outdoor" dengan pulau pulau dengan pesona keindahan alam akan menjadi tawaran yang menarik dan sesuai di saat kondisi seperti ini," pungkasnya.
Endang Sumantri CEO Fusion Adventure salah seorang peserta Fam Trip berterima kasih atas dukungan semua pihak sehingga terselenggaranya acara ini.
Dia berharap protokol kesehatan yang diterapkan terus terjaga dan pariwisata kembali bangkit dan menggerakkan kembali roda ekonomi kita semua.
"Saya rasa destinasi dan resort-resort yang kami kunjungi sudah mulai menerapkan protokol kesehatan dalam melayani para tamu atau wisatawannya," tuturnya.