Semarang (ANTARA) - Anggota DPR RI Dewi Aryani mendampingi keluarga ABK KM Kakap Merah III melakukan tes DNA guna memastikan ada tidak hubungan mereka dengan jenazah korban kapal tenggelam di perairan Tambelan, Kepulauan Riau, 13 Juli lalu.
"Saya mengarahkan mereka untuk melakukan tes DNA meski hingga sekarang belum ada kepastian apakah jenazah yang telah ditemukan itu ABK asal Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah atau korban kapal tenggelam lainnya," kata Dewi Aryani melalui percakapan WhatsApp kepada ANTARA di Semarang.
Anggota DPR RI dari komisi yang membidangi kesehatan ini mengemukakan hal itu sebelum mengantarkan keluarga korban yang akan melakukan pengambilan sampel patern DNA keluarga korban di Unit Kesehatan Polres Tegal, Kecamatan Slawi, Selasa siang.
Dewi Aryani memandang penting tes DNA untuk mengetahui adanya hubungan keluarga dengan sejumlah jenazah yang ditemukan di perairan Tambelan, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, yang hingga kini belum teridentifikasi.
Wakil rakyat asal Daerah Pemilihan Jawa Tengah IX (Kabupaten Tegal, Kota Tegal, dan Kabupaten Brebes) ini mengemukakan bahwa pihaknya telah melakukan pelacakan kasus dan mencari data serta melakukan komunikasi dengan Kepala Basarnas Marsda TNI Henri Alfiandi.
Selain itu, anggota Fraksi PDIP DPR RI ini juga berkomunikasi dengan pejabat Rumah Sakit Bhayangkara Pontianak, RS Bhayangkara Semarang, Kepala Dokkes Polda Jateng, hingga Polres Kabupaten Tegal.
Berdasarkan informasi yang diperolehnya bahwa pemilik KM Kakap Merah III juga terlambat melakukan pelaporan hilang kontak sehingga ada jeda waktu relatif cukup lama tim SAR dalam melakukan pelacakan.
Sebelumnya diwartakan, KM Kakap Merah III merupakan satu dari belasan kapal nelayan yang tenggelam akibat cuaca buruk di perairan yang merupakan perbatasan Provinsi Kepulauan Riau dan Kalimantan Barat pada hari Selasa (13/7). Namun, pihak Basarnas Tanjung Pinang baru menerima informasi kapal tersebut tenggelam pada tanggal 19 Juli 2021.
Dewi Aryani berharap polisi dapat membantu menuntaskan pelacakan para korban yang jenazahnya saat ini ada di RS Bhayangkara Pontianak. Dalam hal ini Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi juga siap membantu melanjutkan pencarian kapal dan para ABK yang hilang.
Ia juga mengharapkan peran serta pemilik kapal selaku majikan para ABK untuk memberikan hak-hak korban kepada ahli warisnya jika mereka meninggal dunia.
Pemilik kapal, lanjut dia, juga perlu memberikan pernyataan tentang legalitas kapal berserta aturan dan persyaratan sebagai jaminan keamanan melaut bagi juru mudi hingga ABK kapal yang mengoperasikan kapalnya dalam mencari ikan.
"Tidak hanya keuntungan saja yang dikejar, tetapi segala risiko terburuk juga harus mereka perhitungkan dengan matang sebelum kapal melakukan operasi tangkap ikan," kata Dewi Aryani.
Berita Terkait
Pelni sediakan 19 kapal layani mudik gratis Lebaran 2024, termasuk Batam-Belawan
Senin, 18 Maret 2024 20:42 Wib
Seorang warga tewas dalam kebakaran rumah di Tangsel
Sabtu, 16 Maret 2024 18:37 Wib
Tim pemadam Natuna padamkan kebakaran lahan milik masyarakat
Sabtu, 16 Maret 2024 12:46 Wib
Tiga pelajar di Kudus meninggal akibat tenggelam di area banjir
Jumat, 15 Maret 2024 13:45 Wib
Tim gabungan berhasil temukan jasad warga Taiwan di Pondok Dayung
Jumat, 15 Maret 2024 12:08 Wib
Gerakan Houthi di Yaman lakukan uji coba rudal hipersonik
Kamis, 14 Maret 2024 14:24 Wib
Presiden Joko Widodo resmikan pabrik minyak makan merah di Sumatera Utara
Kamis, 14 Maret 2024 11:32 Wib
14 staf Bulan Sabit Merah disandera Israel
Rabu, 13 Maret 2024 9:08 Wib
Komentar