Batam (ANTARA) - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di Kota Batam, Kepulauan Riau, melakukan pengawasan rutin di tempat makan di bandara dan pelabuhan guna mencegah penularan penyakit Hepatitis yang telah membuat banyak penderita kondisinya akut bergejala berat.
"Untuk pengawasan faktor risiko TPM (Tempat Penjamah Makanan) kami melaksanakan kegiatan rutin pengawasan di restoran/warung makan bandara dan pelabuhan, pengambilan sampel dan pemeriksaan laboratorium," ujar Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Batam, Achmad Farchanny, di Batam, Kamis (5/5).
Diakuinya TPM tersebut maksudnya seperti restauran atau rumah makan dan pekerjanya. Termasuk pula terhadap pemasak serta pramusaji.
Baca juga:
Dishub kerahkan kapal cadangan angkut penumpang ke Anambas
Kasus aktif COVID-19 di Kepri landai selama Idul Fitri
Namun ia menegaskan bahwa untuk pencegahannya tetap dari diri sendiri, yang utama adalah tetap disiplin protokol kesehatan (prokes). Seperti tetap pakai masker ditempat umum dan sering-sering cuci tangan pakai sabun atau pakai hand sanitizer.
"Jaga higienis sanitasi, termasuk makanan," katanya.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Batam menginstruksikan seluruh petugas di fasilitas kesehatan untuk segera melapor melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon apabila menemukan kasus hepatitis akut bergejala berat di masyarakat.
"Sampai hari ini belum ada (laporan yang masuk)," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi.
Didi menjelaskan, penyebab Hepatitis akut bergejala berat belum diketahui hingga kini.
Dampak dari gejala Hepatits Akut tersebut seperti diare mendadak, kejang, penurunan kesadaran, sakit perut, BAB berwarna pucat, BAK berwarna merah, penyakit kuning dan muntah-muntah.
Ia mengingatkan warga untuk segera ke fasilitas kesehatan bila menemukan gejala itu pada anak.
"Segera ke rumah sakit atau ke Puskesmas bila menemukan gejala-gejala tersebut," ucap Didi.
Baca juga:
Batam siapkan SKDR terkait hepatitis akut berat
Kemenag Biaya haji Embarkasi Batam tertinggi kedua di Sumatera
Komentar