Dinkes Kepri laksanakan imunisasi Hepatitis B untuk tenaga kesehatan

id pemprov kepri, gubernur ansar, hepatitis b,kepri,ansar ahmad,dinas keehatan

Dinkes Kepri laksanakan imunisasi Hepatitis B untuk tenaga kesehatan

Tenaga kesehatan menerima imunisasi hepatitis B. (ANTARA/ PHO-Pemprov Kepri)

Batam (ANTARA) - ADV-Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau melaksanakan imunisasi hepatitis B bagi 200 orang tenaga medis dan tenaga kesehatan di RSUD Raja Ahmad Tabib.

Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad dalam keterangan, Jumat, mengatakan bahwa imunisasi hepatitis B merupakan salah satu bentuk perhatian dan apresiasi pemerintah kepada tenaga medis dan tenaga kesehatan yang telah berjasa dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

"Tenaga medis dan tenaga kesehatan adalah garda terdepan pelayanan masyarakat. Mereka berisiko terpapar virus hepatitis B yang dapat mengancam kesehatan dan keselamatan mereka. Saya mengapresiasi dan mendukung penuh pelaksanaan imunisasi hepatitis B bagi tenaga medis dan tenaga kesehatan," kata Gubernur Ansar. 

Gubernur Ansar berharap imunisasi ini dapat memberikan perlindungan optimal bagi tenaga medis dan tenaga kesehatan, sehingga mereka dapat terus memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat.

Dirinya juga mengimbau kepada tenaga medis dan tenaga kesehatan yang belum mengikuti screening pra imunisasi untuk segera melakukannya, agar dapat segera mendapatkan imunisasi hepatitis B.

"Imunisasi hepatitis B bukan berarti kita bebas dari virus hepatitis B. Mari kita bersama-sama menjaga kesehatan dan keselamatan kita, keluarga, dan masyarakat dari virus hepatitis B," ajak Gubernur Ansar. 

Masih dalam keterangan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau M. Bisri mengatakan imunisasi hepatitis B merupakan salah satu upaya pencegahan penyakit menular yang disebabkan oleh virus hepatitis B, yang dapat menimbulkan komplikasi seperti sirosis hati dan kanker hati. 

Imunisasi hepatitis B diberikan dalam tiga dosis dalam jangka waktu enam bulan (0, 1, dan 6 bulan). Imunisasi dapat diberikan setelah hasil screening pra imunisasi menunjukkan HBsAg non reaktif (negatif) dan anti-HBs non reaktif (negatif) dan dinyatakan lulus screening oleh dokter spesialis patologi klinik.

Baca juga:
PSDKP operasi bersama TNI-Polri untuk cegah penyeludupan benih lobster

Dinas Pendidikan Kota Batam bangun 38 ruang kelas baru pada tahun 2024

PLN Batam bersama Mc Dermott Indonesia operasikan PLTS Atap

 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE