Tanjungpinang (ANTARA) - Sebanyak 140 Pekerja Migran Indonesia (PMI) korban perdagangan orang dipulangkan dari Pasir Gudang, Malaysia melalui pelabuhan internasional Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) pada Rabu (11/5).
"Mereka datang dari berbagai daerah, seperti Aceh, Medan hingga Sulawesi," kata Pelaksana Teknis Rumah Perlindungan dan Trauma Centre (RPTC) Tanjungpinang Piter M Matakena.
Piter menyebut, 140 PMI yang terdiri dari 76 laki-laki, 56 perempuan, dan 8 anak-anak tersebut dipulangkan ke Tanah Air karena berbagai persoalan, salah satunya bekerja secara ilegal atau tanpa dokumen resmi di negara tetangga.
Baca juga:
Mudik Lebaran berpengaruh positif pada ekonomi Batam
Bank Riau Kepri melaporkan kasus "skimming" ke polisi
Saat ini para PMI tersebut ditempatkan sementara di gedung RPTC Tanjungpinang di Senggarang, sambil menunggu pemulangan ke daerah masing-masing oleh pemerintah pusat.
"Semuanya sudah diperiksa sesuai protokol kesehatan COVID-19 saat tiba di pintu kedatangan pelabuhan," ujar Piter.
Lebih lanjut Piter menyampaikan pemulangan PMI dari negeri jiran itu akan dilakukan secara bertahap. Sepanjang bulan Mei ini ditargetkan ada sebanyak 560 orang PMI dari Malaysia dipulangkan ke Indonesia.
Baca juga:
Kemenag: 303 calon haji asal Batam akan ke Mekkah tahun 2022
Batam terapkan kebijakan PPKM level 2
140 PMI dari Malaysia dipulangkan melalui Tanjungpinang
140 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dipulangkan dari Pasir Gudang, Malaysia melalui pelabuhan internasional Sri Bintan Pura Tanjungpinang, Kepri, Rabu (11/5). (Ogen)
"Mereka datang dari berbagai daerah, seperti Aceh, Medan hingga Sulawesi," kata Pelaksana Teknis Rumah Perlindungan dan Trauma Centre (RPTC) Tanjungpinang Piter M Matakena.
Komentar