Batam (ANTARA) - Mudik lebaran 2022 telah memberikan dampak positif terhadap perkembangan ekonomi Batam, khususnya dalam sektor transportasi dan pariwisata daerah setempat, kata Pakar Ekonomi Universitas Internasional Batam (UIB) Kepulauan Riau Suyono Saputro.
Ia mengatakan karena selama dua tahun masa pandemi masyarakat tidak bisa mudik, maka ketika diperbolehkan mereka gunakan kesempatan itu untuk berkumpul bersama keluarga.
“Bisa dilihat angkanya cukup tinggi, ada juga beberapa daerah yang mengalami kemacetan. Pergerakan orang dari Batam dan daerah lain juga terjadi cukup besar. Dan ini memang menggerakkan sektor lain seperti transportasi udara, transportasi darat dan sektor lainnya yang memang berdampak dari pergerakan orang saat mudik”, kata Suyono, Rabu (11/5).
Baca juga:
Bank Riau Kepri melaporkan kasus "skimming" ke polisi
Kemenag: 303 calon haji asal Batam akan ke Mekkah tahun 2022
Selain sektor transportasi, sektor pariwisata juga mengalami peningkatan yang cukup baik seperti perhotelan yang memberikan dampak baik terhadap okupansi. Dirinya menuturkan, dampak ekonomi secara umum memang sangat positif selama libur lebaran 2022, apalagi dengan sejumlah kemudahan yang diberikan pemerintah Indonesia bagi pelaku perjalanan mudik tahun ini.
“Selain mudik , di sektor pariwisata juga ternyata juga bergerak , artinya objek-objek wisata itu selama libur lebaran kemarin mengalami peningkatan, hotel-hotel terjadi perbaikan tingkat okupansi”, ujarnya
Mengenai urbanisasi, menurut Suyono aktivitas tersebut tidak berpengaruh di Kota Batam, sebab hingga saat ini Batam masih menjadi magnet bagi para pencari kerja. Suyono mencontohkan seperti Kota Batam yang dari dulu hingga saat ini masih menjadi surga pencari kerja , itu sebabnya arus kedatangan orang ke Batam terlihat cukup signifikan. Hal itu diartikan orang yang datang dari daerah lain untuk mencari penghidupan yang baru.
“Kalau terkait urbanisasi sih saya tidak melihat adanya hubungannya antara arus mudik dengan urbanisasi. Itu urbanisasi kan biasanya terjadi ketika ada peluang di daerah lain yang menyebabkan orang lain berbondong-bondong datang”, kata dia.
Suyono menjelaskan jika dilihat dari tren pertumbuhan ekonomi nasional pada kwartal pertama ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Dan jika dilihat di beberapa wilayah Indonesia lainnya seperti Sumatra, Kalimantan jawa Sulawesi menunjukkan hasil yang positif.
Baca juga:
Stok darah di PMI Batam nyaris habis
NasDem Tanjungpinang tegaskan pendaftaran caleg tanpa mahar
Komentar