Pemprov Kepri: 60 persen tenaga honorer masih dibutuhkan

id Pengurangan tenaga honorer,Tenaga honorer,Kepri

Pemprov Kepri: 60 persen tenaga honorer masih dibutuhkan

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Hasan (ANTARA/Yude)

Batam (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menyebutkan sekitar 60 persen tenaga honorer masih dibutuhkan untuk membantu penanganan teknis di pulau-pulau penyangga di daerah itu.

“Sekitar 60 persen tenaga honorer kita masih dibutuhkan, tenaga teknis masih kita butuhkan seperti bidan, perawat, tenaga pendidik untuk di pulau-pulau,” ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kepri, Hasan di Batam, Kepulauan Riau, Rabu, menanggapi kebijakan untuk mengurangi tenaga non-organik di pemerintahan.

Dengan jumlah sekitar 7.000 tenaga honorer yang ada di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepri, Hasan menyebutkan bahwa tidak mungkin memberhentikan seluruh tenaga honorer di Kepri, apalagi Kepri berbeda dengan daerah lainnya karena Kepri merupakan daerah kepulauan.

Baca juga:
Komnas PA tindaklanjuti dua kasus kejahatan seksual anak di Batam

Komnas PA tindaklanjuti dua kasus kejahatan seksual anak di Batam

“Pemerintah masih membuka celah kebijakan terkait Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja (P3K). Mungkin nanti ada tes P3K lagi, karena beda karakter di kepulauan itu dengan daerah lain,” ungkap Hasan.

Jadi menurutnya dengan masih banyaknya layanan masyarakat yang dibutuhkan di Kepri terutama untuk di pulau-pulau, Pemprov Kepri akan mengajukan permintaan ke pemerintah pusat untuk membuka kembali tes P3K yang diprioritaskan untuk tenaga honorer di Kepri.

“Itu tenaga yang sudah sekian tahun mereka bertugas, seperti di Pulau Laut, Pulau Mantang dan pulau-pulau lain itu tenaga honorer rata-rata yang bertugas,” katanya.

Solusi lainnya, kata Hasan, pemerintah nantinya  membuka celah untuk penerimaan outsourcing melalui pihak ketiga.

“Jadi kalau memang dibuka, tenaga-tenaga honorer itu bisa ditempatkan di sana. Jadi ini hanya soal mekanisme dan regulasi saja yang kita jalankan, tidak ada lagi penyebutan tenaga honorer. Tapi benar-benar honorer yang memiliki kompetensi,” kata Hasan.

Baca juga:
Empat haji Debarkasi Batam jalani tes PCR karena suhu di atas 37,5 derajat

Dukung penerapan ETLE, Pemprov Kepri tambah kamera statis

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE