Gubernur Ansar upayakan kapal-kapal yacht parkir di perairan Kepri

id Kapal yacht kepri

Gubernur Ansar upayakan kapal-kapal yacht parkir di perairan Kepri

Kapal yacht parkir di perairan Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) belum lama ini. (ANTARA/Ogen)

Tanjungpinang (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad mengupayakan wisman pemilik kapal yacht bersedia parkir di pintu-pintu masuk perairan daerah itu, seperti Nongsa Point Marina (NPM) Batam, Lagoi Bintan, Kepulauan Anambas.

Ansar menyebut potensi yacht itu dapat dioptimalkan untuk menambah pendapatan negara/daerah dari sektor pariwisata jelang akhir tahun 2022.

Menurutnya dari informasi NPM, saat ini terparkir 6.000 yatch di Marina yang ada di Singapura. Dengan wilayah laut Kepri yang lebih indah dan berbatasan langsung dengan negara tetangga itu, tentunya bisa menarik mereka untuk masuk ke Kepri.

Baca juga:
Pemkot Batam catat 30 ribu lamaran dalam bursa kerja 2022

Sejarawan imbau gunakan foto resmi tiga pahlawan nasional Kepri


"20 sampai 30 persen merupakan angka yang masuk akal. Jika mereka masuk dan menghabiskan uang di sini, tentu akan menggerakkan perekonomian wilayah kita," kata Ansar di Tanjungpinang, Jumat.

Namun demikian, kata Ansar, permit masuk untuk kapal yacht ke wilayah perairan Indonesia, khususnya Kepri saat ini masih membutuhkan berbagai dokumen yang harus dilengkapi oleh pemilik kapal yang izinnya lintas instansi dan kementerian.

Oleh karena itu, ia berharap ke depannya izin itu bisa dipermudah namun tetap memperhatikan kedaulatan maritim.

"Kalau menyangkut peraturan di daerah bisa kita kaji dan lakukan inovasi. Namun, jika terkait pusat bisa kita fasilitasi agar diberikan kemudahan, tapi tetap tidak melanggengkan dan wisatawan tetap berwisata dengan aman," jelas Ansar.

Ansar juga meminta pengelola NPM, yang memiliki salah satu marina bertaraf internasional di Batam untuk membuat daftar hambatan apa saja yang ditemukan di lapangan terkait keluar masuknya yacht di wilayah Kepri dengan menyurati instansi terkait dan selanjutnya akan dilakukan rapat pembahasan berikutnya.

Baca juga:
Pemkab Natuna jajaki kerja sama beasiswa dengan Universitas Batam

Pemprov Kepri gelar pasar murah cegah inflasi


Menurutnya pihak NPM dapat menyurati instansi terkait baik Bea Cukai, Bakamla, Pemkot Batam atau instansi terkait mengenai hambatan perizinan keluar masuk yacht.

"Tembuskan ke Gubernur biar bisa dipelajari dan dari kami melalui dinas pariwisata akan membuat tim kecil. Harapan sektor pariwisata cepat pulih sehingga ekonomi bisa bangkit," tutur Ansar.

Sementara itu, Direktur Utama PT. Nongsa Terminal Bay Djoko Pramono menyatakan minat wisman yang ingin masuk ke perairan Indonesia sangat tinggi, namun terkadang penetapan peraturan masuk secara resmi cukup sulit dan memakan waktu cukup lama.

Oleh karena itu, pihaknya berusaha mencari solusi terbaik agar wisatawan ini bisa masuk dengan mudah bersama kapal yacht, namun tetap dalam koridor taat aturan hukum dan peraturan di Indonesia.

Ia menyebut setelah pandemi COVID-19, minat wisatawan untuk masuk ke Batam terus meningkat ditandai juga dengan semakin banyaknya yacht yang parkir di NPM dari Januari hingga September 2022 sudah mencapai 300 kapal. Sementara sebelum pandemi tahun 2018, ada 1.196 kapal yacht yang sandar di area tersebut.

"Harapannya di tahun mendatang akan semakin banyak kapal yang parkir di sini, karena pada 2023 ada 13 agenda boating event yang akan kami selenggarakan. Semoga ini semua dipermudah sehingga memulihkan pariwisata bisa segera bangkit," ucapnya.

Baca juga:
Wahyu Wahyudin minta Pemprov Kepri siapkan pelabuhan khusus ekspor

Pemkot Batam siapkan 6.500 kartu kendali pembelian BBM solar

Pemprov Kepri belum kenakan pajak kendaraan listrik

Natuna jamin kesehatan dan pendidikan gratis untuk tingkatkan SDM

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE