Singapore Airlines Tidak Akan Hentikan A380-800

id qantas, batam, changi, a380, australia, armada, emirates, singapore,

Batam (ANTARA/CNA) - Singapore Airlines menyatakan tidak berencana menghentikan operasi sepuluh pesawat terbang A380-800 dalam armadanya, meski satu pesawat sejenis dari Maskapai Qantas rute Singapura-Sydney Australia, Kamis, harus kembali ke Bandara Changi akibat masalah teknis.

Berbeda dengan enam A380 Qantas yang serta merta "grounded" (diparkir, tidak akan diterbangkan) akibat insiden A380 dengan nomor registrasi QF32, Singapore Airlines (SIA) menyatakan pengoperasian A380 SIA akan berlanjut normal.

Seperti dipublikasikan Channel NewsAsia, SIA menyatakan terlalu dini untuk berspekulasi mengenai penyebab insiden itu.

Penyidikan sedang berlangsung, dan maskapai itu masih menunggu saran dari produsen pesawat maupun pabrik mesin pesawat tersebut.

SIA pada 2007 merupakan maskapai pertama yang menerbangkan A380 superjumbo dengan kapasitas angkut lebih dari 500 penumpang untuk rute komersial Singapura-Sydney.

Sementara itu, menurut Qantas, pesawat QF32 dilengkapi dengan empat mesin Trent 900 Rolls-Royce, buatan Inggris.

"Kami akan bekerja sama dengan Qantas untuk mengidentifikasi apa masalahnya," kata seorang juru bicara pembuat mesin itu kepada Dow Jones Newswires.

Sebanyak 37 pesawat A380 selama ini dioperasikan empat maskapai yaitu SIA, Qantas, Emirates, Air France-KLM dan Lufthansa, sementara 234 A30 lain sedang dipesan beberapa maskapai penerbangan.

Qantas mengoperasikan A380 untuk rute Sydney dan Melbourne ke Los Angeles, Singapura dan London.

Insiden A380 QF32 pada Kamis ditandai dengan pembuangan avtur di udara Kota Batam, ledakan keras, asap hitam pada pesawat dan hujan serpihan komponen sebelum kembali dengan selamat ke Bandara Changi.

Kegagalan terbang normal bukan pertama kali bagi A380.

Pada bulan September 2009, sebuah pesawat A380 SIA terpaksa berbalik di tengah perjalanan dan kembali ke Paris setelah salah satu dari empat mesin gagal beroperasi.

Terpisah, pihak Bandara Changi menyatakan akan kembali membuka landasan pacu 2 setelah menutup sementara untuk pendaratan darurat pesawat QF32 yang mengalami gangguan mesin.

Airbus QF32 lepas landas dari Singapura menuju Sydney, Kamis (4/11) pukul 08.56 WIB, tetapi karena alasan teknis harus mendarat darurat di Changi pukul 10.46 WIB, sedang 469 penumpang dan awaknya semua turun pada pukul 12.40 WIB.

Di perumahan Eden Park, Batam, seorang tukang tembok Marsalam menyatakan ketika bekerja pada sekitar pukul 09.05 WIB menyaksikan sebuah pesawat terbang cukup rendah dari arah selatan menuju Bandara Hang Nadim di timur laut.

"Terdengar ledakan keras dan terlihat asap hitam, tetapi pesawat itu tersus melaju kencang," katanya.

Marsalam mengira suara keras itu dari bunyi tembakan meriam tentara, hingga kemudian di daerah Simpang Kara, perumahan Golden Land, Eden Park, Duta Mas, Legenda yang beroposisi ke arah Hang Nadim, dihujani serpihan komponen pesawat terbang Qantas A380 QF32.

Ledakan dan hujan meterial solid membuat warga Batam Kota ketakutan, namun kemudian berkerumun dan aparat berdatangan mengumpulkan dan mengangkut serpihan dari pesawat.

Sementara Diah seorang dari 619 siswa SDN 007 di Eden Park mengatakan ada temannya yang kecipratan bensin (avtur-Red) ketika serentak berlari dari dalam kelas lantai I dan II menuju lapangan dan sebagian sambil menangis.

Diah kini menyimpan benda hitam ukuran lebar 1/2 centimeter yang masih bau bekas terbakar.

"Untuk kenang-kenangan. Saya akan simpan," kata murid kelas enam SDN 007 yang bersama teman-temannya kembali ceria dalam jeda pelajaran. (A013/R010/Btm1)

Editor: Jo Seng Bie
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE