Roll-Royce Cari Serpihan Mesin Pesawat A380

id qantas, roll, royce, batam, investigasi, serpihan, mesin, australia, prancis

Batam (ANTARA News) - Pihak Rolls-Royce mencari serpihan mesin nomor dua pesawat Airbus A380 yang rusak dan berhamburan saat berada di langit Batam, Kamis (4/11).

Teknisi Rolls-Royce Watson di Batam, Selasa, mengatakan, masih ada beberapa bagian mesin yang belum ditemukan.

"Itu bagian penting," kata Watson.

Bagian tersebut, kata dia, menjadi bagian penting dalam penyelidikan penyebab kerusakan pesawat Qantas Singapura-Sidney.

Bagian pesawat yang dicari tidak terdapat dalam tumpukan serpihan pesawat yang sudah diserahkan Polresta Barelang ke Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Sementara itu, Humas Bandara Hang Nadim Batam Hendrawan membenarkan pihak Rolls-Royce, pemilik Airbus A380 yang digunakan Qantas masih mencari beberapa bagian serpihan yang hilang di Batam.

"Pihak Rolls-Royce masih fokus pada pencarian serpihan yang hilang," kata Hendrawan usai pertemuan tertutup antara Kepala Bandara Hang Nadim dengan teknisi Rolls-Royce dan Qantas.

Ia mengatakan, pertemuan antara Bandara Hang Nadim dan teknisi Qantas dan Rolls-Royce tidak membahas pemberian ganti rugi kepada pemilik rumah dan mobil yang rusak akibat tertimpa serpihan pesawat.

"Tadi hanya membicarakan masalah teknis, tidak ada pembicaraan mengenai ganti rugi," kata dia.

Sementara itu, siaran pers Airbus yang diterima ANTARA di Jakarta, Selasa, menyatakan, pesawat A380 yang dioperasikan Qantas, Australia mengalami masalah mesin pada penerbangan QF32 dari Singapura ke Sydney.

Disebutkan laporan awal mengindikasikan bahwa pesawat itu mengalami permasalahan dengan mesin setelah lepas landas dari Singapura.

Namun pesawat Qantas QF32 itu kemudian berputar balik dan mendarat dengan selamat di Singapura.

esawat saat itu sedang membawa 440 orang penumpang dan 26 orang awak pesawat. Tidak ada laporan mengenai adanya korban luka-luka dalam kejadian tersebut.

Sejalan dengan peraturan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional Annex 13, Airbus akan memberikan dukungan teknis secara penuh kepada Bureau d'Enquee at d'Analyses (BEA)--biro pemeriksaaan dan analisis keamanan penerbangan sipil Prancis--serta otoritas Australia yang akan bertanggung jawab terhadap investigasi.  (Y011/R007/Btm1)

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE