Tanjungpinang (ANTARA) - Sekretaris Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Pangkalan Susan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia tertimbun tanah longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.
Anggota KPU Kepri Arison di Tanjungpinang, Ahad, mengatakan penemuan jasad Susan itu sekaligus menambah jumlah penyelenggara pemilu ad hoc di Desa Pangkalan yang menjadi korban dalam bencana tanah longsor.
Beberapa hari lalu, kata dia petugas gabungan penanggulangan bencana di Pulau Serasan juga menemukan jasad anggota petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) Delta Yuharni di antara tumpukan tanah longsor.
Sementara satu anggota PPS Desa Pangkalan lainnya, yang dilaporkan hilang oleh pihak keluarga setelah peristiwa tragis itu sampai sekarang belum ditemukan.
"Kami berharap dan mendoakan agar anggota PPS itu dalam kondisi selamat," ucapnya.
Arison menuturkan KPU Natuna mengupayakan agar para korban mendapatkan santunan dari KPU RI. KPU Natuna masih melakukan pengkajian terhadap ketentuan soal pemberian santunan tersebut. Santunan dapat diberikan kepada penyelenggara pemilu yang meninggal dunia saat sedang melaksanakan pekerjaan atau dalam masa tugas.
Menurut dia, Susan dan Delta meninggal dunia saat masih dalam masa tugas sehingga memenuhi prosedur administratif untuk mendapatkan santunan tersebut. Masa tugas PPS berakhir setelah selesai pemilu, sedangkan pantarlih pada 15 Maret 2023.
Pada Pemilu 2019, penyelenggara pemilu yang meninggal dunia saat menjalankan tugas atau dalam masa tugas mendapatkan santunan sebesar Rp36 juta. Santunan itu diberikan kepada ahli waris, istri atau anak penyelenggara pemilu yang meninggal dunia tersebut.
"Kami berharap segera diberikan santunan itu kepada ahli waris karena mereka meninggal dunia dalam masa tugas,"
katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sekretaris PPS ditemukan meninggal tertimbun tanah longsor Serasan
Komentar