Batam (ANTARA) - Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad mengatakan, Pemerintah Kota Batam memiliki sebanyak 1.362 orang Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang bertugas untuk melakukan penanganan stunting di daerah setempat.
"Tim pendamping keluarga agar dijaga betul amanah ini dengan baik, pertahankan dan lakukan tugas ini secara baik dan ikhlas," kata Amsakar dalam keterangan yang diterima di Batam, Jumat (31/3/2023).
Menurut dia, TPK merupakan salah satu ujung tombak yang diharapkan melakukan kerja besar bersama perihal penanganan stunting.
Baca juga: Polisi bongkar rumah di Kampung Aceh Batam untuk berantas narkoba
Amsakar menambahkan terdapat dua kontribusi dalam peran TPK di antaranya berkontribusi untuk bangsa dan negara dalam menyiapkan generasi bangsa yang hebat menyongsong bonus demografi tahun 2035.
"Kemudian, selain mencegah stunting berarti menyelamatkan generasi ke depan, juga memberi harapan kepada keluarga," kata dia
"Maka sebagai Ketua Tim Penanganan Stunting Kota Batam saya mengapresiasi dan berterima kasih atas kesungguhan ibu-ibu," tambah Amsakar.
Lebih lanjut katanya, atas kerja sama yang telah dilakukan TPK bersama pemangku kebijakan terkait menjadikan Kota Batam daerah dengan kategori penanganan stunting sangat baik.
Baca juga: 1.791 guru SMA-SLB swasta di Kepri dapat insentif
"Dari waktu ke waktu grafik menukik ke bawah, dari tahun sebelumnya 6 persen menjadi 3 persen. Artinya kerja tim sudah on the track, berjalan pada relnya. Calon pengantin harus diberikan pemahaman kapan idealnya menikah," ujar dia.
Koordinator Bidang Adpin-Latbang BKBBN Kepri Desri Mulyono mengatakan pelatihan yang diberikan kepada TPK dilaksanakan secara serentak se-Kepri.
"Sesuai amanah BKKBN pusat bahwa pelatihan harus selesai sebelum puasa. Di Kota Batam akan dilatih seluruh 544 tim, dengan jumlah anggota sekitar 1600-an. Insya Allah akan selesai secara keseluruhan," kata dia.
Baca juga: Belanja APBD Batam 2022 capai 90,82 persen
Ia menjelaskan kegiatan pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari Perpres Nomor 72 tentang percepatan penurunan stunting yaitu dalam membentuk tim pendamping keluarga.
"Setiap kelurahan minimal satu tim pendamping. Dalam setiap tim ada unsur dari kesehatan, kader KB dan kader PKK. Khusus untuk kecamatan bengkong ada 105 orang tim pendamping keluarga, dilatih dalam dua sesi," ujar Desri.
Komentar