Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Kepulauan Riau berkomitmen untuk menurunkan jumlah balita penderita stunting atau balita yang mengalami gangguan pertumbuhan di daerah setempat.
Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda di Natuna, Senin mengatakan komitmen itu dituangkan dengan melakukan penandatanganan komitmen bersama percepatan penurunan stunting terintegrasi.
Adapun pihak yang melakukan penandatanganan tersebut antara lain, Bupati, DPRD, Sekda, Kepala Barenlitbangda, Ketua PPK, Kepala DP3AP2KB, Kadinkes, Kemenag, Ketua GOW, Ketua DWP, Camat, Tokoh Masyarakat, Ketua STAI, Perbankan dan Baznas.
Isi dari komitmen tersebut menyatakan pihak yang telah menandatanganinya bersedia dan berkomitmen untuk melakukan penurunan stunting, terintegrasi di Kabupaten Natuna.
Komitmen yang dimaksud ialah mereka bersedia untuk mengeluarkan anggaran baik itu APBD, APBDes atau dukungan anggaran lainnya yang tidak mengikat untuk melaksanakan program kegiatan intervensi penurunan stunting serta siap mengajak semua pihak untuk berperan aktif dalam menangani masalah stunting termasuk peningkatan kunjungan posyandu balita.
"Kami berkomitmen tegas melakukan percepatan penurunan stunting," ucap Rodhial Huda saat memberikan sambutan pada kegiatan rembuk aksi percepatan penurunan stunting tingkat Kabupaten Natuna di salah satu hotel di Kecamatan Bunguran Timur.
Rodhial mengatakan pada tahun 2023 jumlah balita penderita stunting di Natuna sebanyak 530 balita atau 12,66 persen dari 4.186 balita yang telah diukur dan ditimbang.
Jumlah tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai angka 11,94 persen.
"Menurut data tahun 2023 yang diambil pada bulan Oktober jumlah penderita stunting sebanyak 530 balita," ujar dia.
Komentar