Tanjungpinang (ANTARA) - Sebanyak empat daerah di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mencatat prestasi nasional dengan berhasil masuk dalam penilaian 197 kabupaten/kota berkinerja terbaik terkait pencegahan dan percepatan penurunan stunting tahun 2024.
Ke-empat daerah tersebut, antara lain Kota Batam, Kota Tanjungpinang, Kabupaten Bintan, dan Kabupaten Natuna, yang dinilai mampu menunjukkan kinerja konsisten serta penguatan intervensi gizi dan non-gizi di wilayahnya.
Kepala Perwakilan BKKBN Kepri Rohina menyampaikan prestasi ini merupakan hasil kerja keras para kader, pemerintah daerah, dan seluruh mitra yang selama ini terlibat dalam percepatan penurunan stunting.
"Kepri menunjukkan bahwa sinergi lintas sektor dapat menghasilkan dampak nyata di lapangan,” kata Rohina dihubungi di Tanjungpinang, Kamis.
Rohina menyebut penilaian terhadap daerah-daerah di Kepri ini disampaikan melalui Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting 2025, yang dipimpin Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka selaku Ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Nasional di Jakarta, Rabu (12/11).
Baca juga: BMKG prakirakan cuaca Kepri hari ini berawan tebal.
Pada kesempatan yang sama, katanya, Wapres Gibran turut menyerahkan bantuan dana insentif fiskal (DIF) tahun 2025 kepada sepuluh pemerintah daerah atas komitmen penurunan dan pencegahan stunting.
Dari Kepri, lanjut Rohina, Kabupaten Bintan jadi satu-satunya penerima DIS sebesar Rp5,9 miliar, yang diterima langsung Bupati Roby Kurniawan.
Penetapan penerima DIF dilakukan berdasarkan sejumlah indikator kinerja yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan RI sebagai bentuk apresiasi atas capaian dan komitmen daerah dalam menurunkan prevalensi stunting.
"Pemberian DIF ini diharapkan dapat mendorong percepatan penurunan stunting secara nasional," ucap Rohina.
Berdasarkan data, secara nasional prevalensi stunting di Indonesia tahun 2024 sebesar 19,8 persen atau turun 357 ribu anak dibanding 2023 sebesar 21,5 persen. Pemerintah menargetkan penurunan stunting di angka 14 persen pada 2029.
Kepemimpinan daerah, kolaborasi lintas sektor, serta keterlibatan masyarakat, menjadi faktor penentu keberhasilan.
"Capaian Kepri yang masuk daftar 197 daerah terbaik pun dianggap sejalan dengan prinsip tersebut," demikian Rohina.
Baca juga: Intervensi stunting berhasil, empat daerah di Kepri masuk penilaian kinerja terbaik nasional

Komentar