Ankara (ANTARA) - Lebih dari 1.000 anggota Hamas menjalani pengobatan medis di rumah sakit Turki, kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin (13/5), seraya mengingatkan bahwa kelompok perlawanan Palestina itu tidak dianggap teroris oleh Ankara.
“Di negara saya, 1.000 lebih anggota Hamas saat ini mendapat pengobatan di rumah sakit kami ... Begitu banyak anggota Hamas yang terbunuh. Negara Barat menyerang mereka dengan semua jenis senjata dan amunisi,” kata Erdogan usai melakukan pembicaraan dengan PM Yunani Kyriakos Mitsotakis, yang memiliki pandangan berbeda tentang Hamas.
Sikap Yunani adalah bahwa Israel berhak membela diri dari “serangan yang masuk ke wilayahnya,” kata Mitsotakis.
Dia menambahkan “Hamas adalah organisasi teroris yang tidak mewakili rakyat Palestina”.
Erdogan menyebut pernyataan demikian sebagai sebuah “pendekatan yang kejam.”
“Saya tidak menganggap Hamas sebagai organisasi teroris… Jika Anda menyebutnya sebagai organisasi teroris di sini [di Turki], kami akan kecewa”, kata Erdogan.
Ankara menganggap Hamas sebagai “organisasi perlawanan yang tanahnya diduduki sejak 1947” dan yang “berjuang untuk melindungi tanah tersebut dari serangan Israel yang tanpa belas kasihan", kata dia.
Pada Senin, IDF melancarkan apa yang mereka sebut sebagai operasi kontraterorisme di Rafah, di perbatasan dengan Mesir.
IDF mulanya menginvasi wilayah timur kota Rafah dan menguasai sisi Gaza di perbatasan Rafah. Kemudian pada Jumat media Israel melaporkan kabinet militer Israel menyetujui perluasan operasi darat.
.
Sumber: Sputnik
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: 1.000 lebih anggota Hamas jalani pengobatan di Turki
Berita Terkait
9 tewas, ribuan terluka dalam ledakan penyeranta di Lebanon
Rabu, 18 September 2024 7:37 Wib
Jokowi buka ekspor sedimen laut
Selasa, 17 September 2024 11:54 Wib
55 perintah evakuasi Israel cakup 85 persen wilayah Gaza
Selasa, 17 September 2024 8:50 Wib
Protes genosida Israel, aktivis AS membakar diri
Senin, 16 September 2024 14:11 Wib
Satu jurnalis lagi tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza
Senin, 16 September 2024 7:53 Wib
Pemukim ilegal Israel bakar kebun zaitun milik warga Palestina di Tepi Barat
Jumat, 13 September 2024 8:47 Wib
Jokowi soal jadi Wantimpres di masa pemerintahan Prabowo: Saya mau pulang ke Solo
Kamis, 12 September 2024 15:20 Wib
Hamas siap gencatan senjata segera di Gaza sesuai usul Biden
Kamis, 12 September 2024 9:50 Wib
Komentar