Pekanbaru, (ANTARA) - Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Riau menerima laporan kejadian Harimau Sumatera menyerang manusia di Kampung Mengkapan, Kabupaten Siak.
Menanggapi peristiwa itu, BKSDA melakukan pemasangan kamera jebak (camera trap) pada lokasi kejadian.
"Dilakukan pemasangan kamera jebak pada lokasi kejadian dan sekitarnya, serta patroli gabungan untuk menghadirkan rasa aman bagi masyarakat," kata Kepala Balai BKSDA Riau Genman Hasibuan di Pekanbaru, Kamis.
Pihaknya juga melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat setempat tentang mitigasi awal terhadap interaksi negatif dengan satwa liar, khususnya harimau sumatera. Selain juga tetap berkoordinasi dengan para pihak di tingkat tapak baik dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), pemerintahan desa, dan TNI/Polri.
Pada Rabu (4/9) dilaporkan telah terjadi interaksi negatif antara manusia dengan satwa di lokasi tersebut. Ketika itu, warga bernama Jon Hendri (40) ditemukan dengan luka pada bagian kepala.
Korban merupakan warga Desa Rawa Mekar Jaya dan bekerja sebagai penebang pohon mahang. Korban diterkam harimau sekitar jam 12.00 WIB ketika dirinya sedang duduk istirahat sendiri, yang berjarak dari dua orang rekan seprofesi.
Korban dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan bantuan medis.
Berita Terkait
BMKG ingatkan potensi hujan disertai angin di sejumlah wilayah Kepri
Minggu, 3 November 2024 5:41 Wib
Angin kencang, 278 rumah di Serang rusak
Sabtu, 2 November 2024 12:36 Wib
Kejati Kepri hentikan perkara narkoba lewat keadilan restoratif
Sabtu, 2 November 2024 11:38 Wib
Dispantan Karimun sosialisasikan konsumsi buah lokal ke masyarakat
Sabtu, 2 November 2024 10:16 Wib
Brimob Polda Kepri sediakan sarapan bergizi untuk siswa SD di Pulau Galang
Sabtu, 2 November 2024 9:38 Wib
Pilkada Batam, Nadi ingin tingkatkan pembangunan manusia yang produktif
Sabtu, 2 November 2024 7:40 Wib
PPK KSOP Tanjungpinang ditetapkan sebagai tersangka korupsi
Sabtu, 2 November 2024 7:29 Wib
BMKG ingatkan potensi hujan petir di Lingga, Tanjungpinang dan Bintan
Sabtu, 2 November 2024 5:46 Wib
Komentar