Batam (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Kapolda Kepri) Irjen Pol. Yan Fitri Halimasyah berpesan kepada personel Brimob muda untuk banyak belajar tentang sejarah Mochamad Jasin agar mengetahui nilai perjuangan dan kesetiaan brigade mobil Polri terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kepada Brimob-brimob muda jangan lupa terus membaca buku sejarah tentang Mochammad Jasin karena akan menambah kebanggaan Anda, keberanian Anda untuk tetap menjaga nilai-nilai yang ditanamkan oleh beliau,” kata Yan Fitri dalam acara syukuran HUT Ke-79 Brimob di Makopolda Kepri, Kota Batam, Kamis.
Jenderal polisi bintang dua itu menyebut sejarah berdirinya Brimob tidak terlepas dari tokoh Mochammad Jasin yang memproklamirkan Pasukan Polisi Istimewa yang berasal dari pasukan Tokubetsu Keisatsutai menjadi Polri.
Pasukan Polisi Istimewa saat itu dibawa pimpinan Inspektur Polisi I Mochamad Jasin ikut terlibat dalam Pertempuran Surabaya melawan tentara Sekutu.
“Kenapa 10 November dijadikan Hari Pahlawan, di situlah terjadi perang kota yang cukup dahsyat, sehingga tanggal 14 November dinyatakan hari Brimob karena di situlah rangkaian semua perjuangan di Surabaya dapat dikendalikan oleh Polisi Istimewa saat itu, itu cikal bakal terbentuknya Brigade Mobile Polri,” kata Yan.
Dia mengatakan kisah 10 November ini juga yang mendasari velg mobil Brimob berwarna merah. Karena ada makna di balik warga tersebut yang dicanangkan oleh para pendahulu Polri, yakni, pada saat itu kendaraan yang digunakan oleh pasukan kepolisian bersama santri dan para pemuda, tokoh masyarakat yang berlomba-lomba menjaga Kota Surabaya dalam kondisi memprihatinkan.
Para pasukan perjuang pascakemerdekaan itu, kata dia, berjalan di tengah-tengah Kota Surabaya yang penuh dengan darah para pejuang dan syuhada, untuk memastikan kondisi kota bisa direbut dari Sekutu.
“Roda-roda yang berjalan di kota itu semua berwarna merah. Jadi mobil brigade pada saat dilambangkan suatu perjuangan dengan meletakkan velg kendaraan dengan warna merah sampai sekarang,” katanya.
Sedangkan warga kuning, melambangkan kedukaan karena walaupun berhasil mengusir sekutu, tetapi banyak syuhada yang gugur dalam pertempuran 10 November di Kota Surabaya untuk mempertahankan Kemerdekaan RI.
“Kenapa Brimob selalu memegang teguh Satya Haprabu, setia kepada negara dan pimpinan karena Brimob tidak pernah berkhianat. Brimob sejak lahir hingga kini tidak pernah berkhianat dengan negara dan pimpinan,” kata Yan.
Pada HUT Ke-79 Brimob, Yan berharap Korps Brigade Mobile Polri itu menjadi pasukan yang dibanggakan dan dalam mengawal Indonesia Maju.
“Harapannya sesuai dengan tema HUT, Brimob Presisi menuju Indonesia maju, terus menjaga stabilitas keamanan NKRI, dan selalu setia tentunya kepada negara dan pimpinannya untuk, tetap melangkah menuju Indonesia yang lebih baik dan mensejahterakan rakyatnya,” kata Yan.
Komentar