Beirut (ANTARA) - Kelompok Hizbullah pada Senin mengatakan sudah menyerang pos militer Israel Roueissat Al-Alam di bukit Kfar Shuba yang diduduki, sebagai "peringatan pertahanan awal" sebagai tanggapan atas pelanggaran gencatan senjata oleh Israel.
Dalam pernyataannya, Hizbullah menyebutkan berbagai pelanggaran Israel, termasuk penembakan terhadap warga sipil, serangan udara di seluruh Lebanon yang mengakibatkan korban sipil, dan pelanggaran berkelanjutan terhadap wilayah udara Lebanon, bahkan di atas ibu kota Beirut.
Kelompok tersebut mengatakan permohonan kepada otoritas terkait gagal menghentikan pelanggaran ini, dan menambahkan: “Peringatan telah diberikan.”
Namun, menurut Radio Militer Israel, Hizbullah menembakkan dua roket ke area Har Dov (Pertanian Sheeba), yang keduanya mendarat di lapangan terbuka dan tidak menimbulkan kerusakan.
Menteri-menteri kabinet dan para pemimpin politik Israel kemudian menyeru untuk memberikan balasan yang kejam.
Baca juga: Palestina minta Liga Arab gelar sidang darurat soal kejahatan Israel
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berjanji akan membalas serangan tersebut, dengan mengatakan: “Karena penembakan Hizbullah ke Gunung Dov merupakan pelanggaran serius terhadap gencatan senjata, maka Israel akan menanggapinya dengan tegas.”
Selain itu, juga melalui X, Menteri Keuangan sayap kanan Bezalel Smotrich menyebut tindakan Hizbullah sebagai “kesalahan besar” dan mendesak respons militer yang kuat untuk “mengubah persamaan” dan mengakhiri apa yang ia gambarkan sebagai era “penahanan.”
Sebelumnya, seorang tentara Lebanon terluka akibat serangan drone Israel di Hermel, Lebanon timur, pada Senin (2/12), meskipun terdapat kesepakatan gencatan senjata, demikian laporan media Lebanon.
Drone Israel menghantam sebuah buldoser milik Lebanon yang sedang melakukan pekerjaan di dalam situs militer Abbara di area Hosh Sayyed Ali-Hermel, menurut laporan dari kantor berita negara NNA.
Baca juga: Perempuan di Gaza hadapi kekerasan yang belum terjadi sebelumnya
Serangan ini terjadi tak lama setelah pihak militer Lebanon mengungkapkan bahwa tubuh seorang perwira Lebanon yang hilang sejak 26 November setelah serangan udara Israel ditemukan di kota Naqoura, Lebanon Selatan.
Pada 27 November, perjanjian gencatan senjata antara Lebanon dan Israel mulai berlaku, mengakhiri lebih dari 14 bulan pertempuran antara tentara Israel dan kelompok perlawanan Lebanon, Hizbullah.
Menurut otoritas kesehatan Lebanon, lebih dari 3.960 orang tewas dan lebih dari 16.500 orang terluka akibat serangan Israel di Lebanon, dengan lebih dari 1 juta orang terpaksa mengungsi sejak Oktober tahun lalu.
Sumber: Anadolu
Baca juga:
Perayaan Natal di Palestina akan dibatasi karena serangan dari Israel
Kepala hubungan media Hizbullah tewas akibat serangan Israel
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: HIzbullah serang pos militer Israel balas pelanggaran gencatan senjata
Komentar