Karimun (ANTARA Kepri) - Kantor Wilayah Khusus Direktorat Jenderal Bea Cukai (BC) Provinsi Kepulauan Riau mewaspadai modus baru penyelundupan barang impor bernilai tinggi dengan menggunakan kapal kecil.
"Penyelundup terus berupaya membuat modus-modus baru untuk mengelabui petugas. Karena itu, kami terus meningkatkan kemampuan petugas patroli agar tidak memiliki naluri yang kuat dalam mendeteksi upaya-upaya para penyelundup," kata Kepala Bidang Penindakan dan Sarana Operasi Kanwil Khusus Ditjen BC Kepri A Rofiq di Tanjung Balai Karimun, Jumat.
Ia mengatakan, salah satu contoh penyelundupan modus baru adalah kasus laptop atau komputer jinjing impor ilegal senilai Rp3,6 miliar yang diangkut KM Putra Kembar No. IH No 3957 GT 06 dari Batam tujuan Kuala Enok, Inhil, Riau.
KM Putra Kembar ditangkap kapal patroli BC 911 di perairan Jembatan Barelang II Batam pada Jumat (4/5).
Selain modus menggunakan kapal kecil, tutur dia, penyelundupan laptop itu menggunakan modus dengan cara disembunyikan di bawah tumpukan bata silika dengan untuk mengelabui petugas.
"Kapal tersebut nyaris lolos karena sekilas sangat tidak masuk akal mengangkut laptop. Kapalnya kecil dan terbuat dari kayu tidak mungkin mengangkut barang mahal karena bisa saja rusak atau terkena air laut, selain itu juga disembunyikan di bawah bata silika yang secara logika bisa rusak karena ditimpa," ucapnya.
Dia mengapresiasi kinerja petugas patroli yang tidak hanya berpatroli menggunakan pandangan mata, tetapi juga mengandalkan insting bahwa kapal tersebut melakukan pelanggaran kepabeanan.
"Naluri petugas memang harus tajam dan patut diasah agar lebih jeli dalam melaksanakan tugas di laut," ucapnya.
Kpala Bidang Penyidikan dan Barang Bukti Budi Santoso mengatakan modus yang digunakan dalam penyelundupan laptop itu merupakan yang pertama kali di Kepri.
"Baru pertama ini ada kapal kayu kecil dan terlihat lapuk mengangkut barang bernilai mahal. Sebelumnya memang ada kasus penyelundupan telepon genggam, tetapi menggunakan kapal cepat yang terbuat dari besi," ucapnya.
Budi mengatakan petugas patroli dihadapkan pada tantangan untuk lebih mengasah kemampuannya dalam mendeteksi tindak pidana penyelundupan dengan menggunakan berbagai macam modus.
"Petugas juga harus jeli memantau gerak-gerik kapal, waktu dan lokasi karena semuanya itu sangat membantu untuk mencegah penyelundupan yang dapat merugikan keuangan negara," ucapnya. (KR-RDT/R010)
Editor: Ridwan Chaidir
Berita Terkait
KKP beri dukungan pada 376 UPI UMKM di 12 provinsi Indonesia, termasuk Kepri
Sabtu, 20 April 2024 15:46 Wib
KONI Kepri : Atlet lolos PON 2024 ikut pelatda mulai Mei
Sabtu, 20 April 2024 13:08 Wib
Kepri dapat rekor MURI untuk Kebaya Labuh dan kue Tepung Gomak
Sabtu, 20 April 2024 7:04 Wib
BP Batam sebut rumah contoh di Rempang Eco City sudah dialiri listrik dan air
Jumat, 19 April 2024 18:27 Wib
DPRD Kota Batam imbau perusahaan di Batam prioritaskan pencari kerja lokal
Jumat, 19 April 2024 16:11 Wib
BPBD Natuna padamkan kebakaran lahan di Kecamatan Bunguran Selatan
Jumat, 19 April 2024 16:00 Wib
Penumpang Bandara Tanjungpinang selama libur lebaran naik 25 persen
Jumat, 19 April 2024 15:35 Wib
Natuna Juara I Lomba Teknologi Tepat Guna tingkat Kepri
Jumat, 19 April 2024 15:28 Wib
Komentar