Batam (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) mendorong digitalisasi untuk mempermudah masyarakat yang mencari kerja, baik yang ber-KTP Batam maupun yang dari luar daerah.
Kepala Disnaker Kota Batam Rudi Sakyakirti menjelaskan bahwa pihaknya kini menggunakan dua platform digital, yakni Simnaker untuk pencari kerja ber-KTP Batam dan SIAPKerja yang telah beroperasi secara nasional.
“Simnaker lebih dikhususkan untuk pencari kerja dan perusahaan di Batam. Hingga saat ini, tercatat ada 241 perusahaan dan 5.083 pencari kerja yang menggunakan platform tersebut,” katanya di Batam, Jumat.
"Kalau di sistem SIAPKerja, total pencari kerja yang terdaftar mencapai 9.232 orang. Sistem ini terbuka, termasuk perusahaan dari luar Batam yang merekrut tenaga kerja dari kota ini," tambahnya.
Meski telah beralih ke layanan digital, Disnaker Kota Batam masih menghadapi sejumlah tantangan teknis dalam pengoperasian kedua platform tersebut.
"Beberapa pencari kerja mengalami kendala saat mendaftar, seperti NIK yang tidak terdaftar, kesulitan memilih jurusan pendidikan, hingga masalah teknis lainnya," katanya.
Namun, pihaknya tetap mewajibkan semua pencari kerja, baik yang ber-KTP Batam maupun dari luar daerah, untuk terdaftar di salah satu sistem tersebut.
Untuk mendukung hal ini, pihak Disnaker rutin melakukan sosialisasi kepada masyarakat, baik melalui kantor kecamatan untuk warga Batam maupun langsung ke perusahaan yang merekrut tenaga kerja.
Rudi mengemukakan bahwa digitalisasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pasar kerja.
"Kami berharap semua perusahaan di Batam memanfaatkan sistem ini agar proses perekrutan lebih terpusat dan memudahkan semua pihak," ujarnya.
Dengan sistem digital yang terus diperbarui dan dukungan aktif dari Disnaker Batam, diharapkan pencari kerja di daerah itu dapat memperoleh akses yang lebih baik ke peluang kerja.
Komentar