Tanjungpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) telah mengusulkan 4.120 dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ke pemerintah pusat, dimana sebanyak 375 dosis sudah tiba di daerah itu per tanggal 19 Januari 2025.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Kesehatan (DKP2KH) Kepri Honismandri mengatakan vaksin PMK yang diajukan itu sudah sesuai kebutuhan dan daya serap di lima kabupaten/kota setempat, yakni Kabupaten Karimun, Kabupaten Bintan, Kabupaten Lingga, Kota Tanjungpinang, dan Kota Batam.
"Minus dua kabupaten yaitu Natuna dan Anambas karena zona bebas tanpa vaksin," kata Honismandri di Tanjungpinang, Rabu.
Ia menyebut DKP2KH Kepri masih menunggu kedatangan vaksin PMK berikutnya dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian (Kementan) RI.
Vaksin PMK tersebut merupakan produk dalam negeri yang diproduksi oleh Balai Besar Veteriner Farma (Fusvetma) Surabaya.
"Distribusi vaksin PMK dari pusat ke daerah (provinsi) dilakukan secara bertahap," ujarnya.
Ia menyebutkan vaksinasi PMK di Kepri untuk tahun 2025 akan dilakukan dua tahap. Tahap pertama pada Februari-Maret 2025, lalu tahap kedua pada Agustus-September 2025.
Vaksinasi PMK menyasar 4.120 ternak sapi atau sesuai jumlah dosis vaksin yang tersedia. Vaksin PMK tersebut dipastikan gratis tanpa dipungut biaya.
Vaksinasi PMK dilaksanakan oleh masing-masing pemerintah kabupaten/kota, melalui bidang peternakan dan kesehatan hewan dan bisa dibantu karantina hewan.
"Tim vaksinasi harus memastikan kondisi hewan sehat sebelum divaksin, karena kalau sakit atau bunting tak bisa disuntik vaksin," ujarnya.
Honismandri menambahkan vaksinasi merupakan salah satu langkah yang paling efektif guna menangani sekaligus mencegah penyebaran wabah PMK.
Pihaknya menargetkan dalam setahun ada dua kali vaksinasi ternak hewan terkait PMK atau per enam bulan sekali. Kendati dampak kematian hewan akibat PMK relatif rendah, namun penyakit ini bisa memicu kerugian ekonomi peternakan hingga perdagangan hewan ternak, seperti sapi, kambing, dan domba.
"Vaksinasi berkelanjutan perlu dilakukan supaya Indonesia, khususnya Kepri betul-betul terbebas kasus PMK," katanya.
Baca juga: Karantina Kepri perkuat kewaspadaan terhadap PMK
Komentar