Batam (ANTARA) - Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Pelayanan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (UPTD P2PMKS) Nilam Suri Kota Batam mencatat sebanyak 18 orang pemerlu pelayanan sosial yang ditangani di unit tersebut.
Kepala UPTD P2PMKS Nilam Suri Efryadi menyampaikan bahwa 18 orang tersebut merupakan jumlah klien yang telah dijangkau sepanjang Januari hingga Februari 2025.
"Semua klien ini berasal dari hasil penjangkauan Tim Reaksi Cepat Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Batam, kecuali untuk kategori anak berhadapan dengan hukum (ABH) yang masuk ke Nilam Suri setelah menjalani proses hukum dan perlu pembinaan lebih lanjut," katanya saat dihubungi di Batam, Selasa.
Tim Reaksi Cepat (TRC) merupakan tim yang menjangkau pemerlu pelayanan sosial di jalanan berdasarkan laporan warga atau saat melakukan pengawasan rutin.
Kategori pemerlu pelayanan sosial yang ditemukan terdiri atas tiga lansia telantar, dua gelandangan, tiga pengamen, tiga eks Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), lima orang telantar, satu ODGJ aktif, serta satu anak berhadapan dengan hukum (ABH).
Baca juga: Menteri Kebudayaan buka Kepri Ramadhan Fair 2025 di Tanjungpinang
Menurut Efryadi intervensi terhadap klien berbeda-beda tergantung pada kategori mereka. Bagi mereka yang telantar langkah utama yang dilakukan adalah memulangkan klien ke daerah asal mereka.
Sementara itu, untuk eks ODGJ fokus utama penanganan adalah pemulihan dengan memastikan mereka mengonsumsi obat secara teratur serta melakukan tracing atau penelusuran terhadap keluarga mereka.
Untuk kategori yang lain, klien akan diberikan pembinaan sesuai dengan apa yang diperlukan, seperti pembinaan fisik, spiritual, mental dan lain-lain.
"Sampai saat ini masih ada beberapa klien yang berada di Nilam Suri. Kami terus melakukan asesmen dan koordinasi untuk menentukan langkah terbaik bagi mereka," tambahnya.
UPTD Nilam Suri terus berupaya memberikan pelayanan sosial yang maksimal bagi masyarakat yang membutuhkan, dengan memastikan mereka mendapatkan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan mereka.
Baca juga: Menteri Fadli Zon apresiasi peran LAM Kepri menjaga budaya Melayu
Komentar