PLBN Serasan izinkan kapal WNA berlabuh akibat cuaca buruk

id Kapal yacht,PLBN Serasan,Natuna,Kepri,warga negara asing,ASN

PLBN Serasan izinkan kapal WNA berlabuh akibat cuaca buruk

Kapal milik WNA yang berada di Perairan Serasan pada Jumat (16/5/2025). ANTARA/HO-PLBN Serasan

Natuna (ANTARA) - Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Serasan di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, mengizinkan satu unit yacht atau kapal pesiar kecil yang membawa tiga orang warga negara Bulgaria dan tiga orang warga negara Spanyol untuk berlabuh di wilayah setempat akibat cuaca buruk.

Kepala Bidang PLBN Serasan, Wendriady, dikonfirmasi dari Natuna, Sabtu, menjelaskan peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (16/5). Kapal tersebut berlayar dari Johor menuju Kuching, Malaysia, namun terpaksa menepi ke Pulau Serasan untuk menyelamatkan kapal dan penumpangnya karena kondisi cuaca laut yang buruk.

"Mereka melakukan singgah darurat akibat cuaca buruk," katanya.

Kapal itu membawa empat orang dewasa dan dua anak-anak. Izin berlabuh diberikan atas kesepakatan bersama para pemangku kepentingan setempat.

Penumpang kapal dibawa ke PLBN untuk melapor kepada petugas dan mengikuti seluruh prosedur pemeriksaan yang mengutamakan prinsip kemanusiaan.

Alur pemeriksaan meliputi pengecekan lintas batas oleh petugas Imigrasi, dilanjutkan dengan pengecekan dokumen pelayaran oleh syahbandar, serta pemeriksaan kesehatan dan karantina oleh petugas karantina.

"Kedatangan ini bersifat darurat karena cuaca. Prosedur dijalankan dengan cepat dan terkoordinasi antarinstansi tanpa mengabaikan aspek keselamatan dan pengawasan perbatasan," ucapnya.

Wendriady menambahkan warga negara asing tersebut tidak lama berada di Pulau Serasan karena tidak memiliki izin dan kembali belayar pada hari yang sama setelah cuaca membaik.

Ia menegaskan bahwa pelayanan lintas orang dan barang di wilayah perbatasan berjalan dengan aman, tertib, dan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

“Para penumpang diberikan peringatan untuk segera meninggalkan wilayah Indonesia dan melanjutkan perjalanan mereka ke tujuan akhir di Kuching, Malaysia,” ujarnya,

Ia menambahkan PLBN Serasan berfungsi sebagai pintu gerbang perlintasan antar negara yang berbatasan langsung dengan jalur pelayaran internasional. Wilayah ini sering menjadi titik singgah bagi kapal wisata dan kapal kecil internasional.

"Dalam situasi darurat, PLBN memiliki protokol koordinasi lintas instansi untuk menangani kedatangan warga negara asing tanpa mengabaikan aspek keamanan nasional dan prosedur keimigrasian," jelasnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Seksi Teknologi dan Informasi Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas II TPI Ranai, Tito Teguh Raharjo, mengatakan meskipun warga negara asing (WNA) tersebut tidak memiliki visa atau izin resmi untuk masuk ke wilayah Indonesia, pihak Imigrasi memperbolehkan mereka berlabuh karena situasi darurat.

"Mereka terkena badai dan terpaksa harus berlabuh untuk keselamatan," katanya.

Meski demikian, lanjut Tito, prosedur pemeriksaan tetap dijalankan secara menyeluruh. Dari hasil pemeriksaan, petugas tidak menemukan hal-hal mencurigakan. Kehadiran WNA tersebut murni karena keadaan darurat akibat cuaca ekstrem dan memiliki identitas lengkap kecuali izin ke Indonesia.

Ia menjelaskan kapal yang mereka tumpangi mengalami kerusakan dan persediaan makanan juga terdampak akibat badai. Oleh karena itu, petugas memberikan kesempatan bagi mereka untuk berlabuh sementara guna melakukan perbaikan, membeli makanan, dan mengisi bahan bakar

Menurutnya, para WNA itu kembali melanjutkan pelayaran pada Jumat (16/5) siang setelah kondisi cuaca membaik. “Apa yang kami lakukan merupakan bentuk respons kemanusiaan," ujarnya.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE