Batam (ANTARA) - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) tengah menyiapkan pencetakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) di tiap kecamatan untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.
Plt Kepala Disdukcapil Batam Yusfa Hendri mengatakan bahwa pihaknya akan mendistribusikan mesin cetak KTP ke tingkat kecamatan.
"Selama ini pencetakan KTP menumpuk di kantor Disdukcapil karena prosesnya terpusat. Ke depan, kami akan sebar mesin cetak ke sejumlah kecamatan agar masyarakat tidak perlu jauh-jauh datang ke kantor Disdukcapil," katanya saat dihubungi di Batam, Sabtu.
Yusfa menjelaskan, kebijakan ini diambil menyusul adanya tumpukan antrean dan KTP yang belum dicetak.
Saat dirinya mulai menjabat di bulan Mei, tercatat ada 10.000 KTP yang masih menunggu proses cetak.
“Dulu daftar sekarang, bisa satu bulan lagi baru selesai. Maka per 1 Mei 2025, kami ubah sistemnya. Sekarang, kalau orang daftar pagi langsung bisa selesai siang harinya, kalau dia datang ke Disdukcapil langsung. Kalau lewat kecamatan, butuh waktu sekitar dua hingga tiga hari, tergantung kecepatan pengiriman datanya,” ujarnya.
Baca juga: Kemenag Batam luncurkan program Budi Ngobras forum komunikasi lintas agama
Untuk mendukung layanan yang lebih merata, Disdukcapil telah mengusulkan pengadaan mesin cetak KTP melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2025.
Mesin cetak ini akan ditempatkan di kantor kecamatan, tetapi tetap dioperasikan oleh petugas Disdukcapil.
"Secara teknis, pelaksananya tetap dari dinas kami, tapi lokasinya berada di kecamatan. Jadi ini bukan kembali ke sistem lama, melainkan redistribusi pelayanan yang tetap sesuai aturan," kata Yusfa.
Lebih jauh, ia menyampaikan rencana pengadaan mesin pencetak dokumen kependudukan otomatis seperti ATM. Mesin ini nantinya bisa digunakan warga untuk mencetak Kartu Keluarga (KK), akta kelahiran, atau dokumen lainnya secara mandiri.
"Dengan terobosan ini, kami ingin mendekatkan pelayanan ke masyarakat dan memangkas waktu tunggu yang selama ini menjadi keluhan utama," tutupnya.
Baca juga: Pemkot Batam fasilitasi beasiswa untuk mahasiswa tidak mampu
Baca juga: Polda Kepri selamatkan 41.385 jiwa dari ancaman peredaran narkoba
Komentar